oleh

Driver Ojol Bernama ‘WD’ Memerkosa Customer Seorang Turis asal Brasil di Bali

PATRAINDONESIA.COM (Denpasar) -Seorang driver ojek online (ojol) diduga memerkosa turis asing di Bali.

Sebagaimana diberitakan
CNN-Indonesia, korban perkosaan driver ojol berinisial WD itu adalah turis perempuan asal Brasil, berusia 26 tahun.

Dari keterangan pihak kepolisian, korban saat itu ingin kembali ke Vila dan memesan ojek online via aplikasi pada Senin (7/8) dini hari sekitar pukul 04:00 WITA.

Tetapi, driver itu mengendarai kendaraannya bukan ke vila tempat wisatawan itu menginap selama di Bali. Dia malah membawanya ke sebuah lahan kosong di Jalan Nyangnyang, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung dan memerkosanya di sana.

Korban mengaku selama perjalanan diajak mengobrol oleh pelaku sehingga lengah tak memerhatikan peta perjalanan di aplikasi ojol. Di lahan kosong itu. Korban sempat mencoba melawan, namun dibanting ke tanah dan dicekik, serta mulutnya dibekap.

“Dari hasil penyelidikan diperoleh identitas diduga pelaku inisial WD pekerjaan ojek online, alamat Bangsalsari, Jember Jawa Timur. Saat ini Polda Bali dan Polresta Denpasar, telah membentuk tim untuk mencari dan menangkap pelaku,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan kepada media.

Kepada wartawan, Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas mengatakan identitas pelaku yang merupakan WNI sudah dikantongi kepolisian dan tengah diburu.

“Kita sudah pegang (identitas) pelakunya dan memang warga negara sini,” ujar Bambang di Denpasar, Selasa (8/8).

Sementara korban, adalah wisawan asal Brasil yang diketahui tinggal di sebuah vila di kawasan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

“Jadi setelah kejadian itu yang bersangkutan kami cari dan menemukannya. Setelah kami bertemu dan kami ajak membuat laporan,” kata Bambang.

Lebih jauh Bambang mengatakan meskipun sedang dicari, pihaknya mengimbau terduga pelaku pemerkosa turis itu menyerahkan diri ke kepolisian.

“Kita tetap imbau pelaku cepat menyerahkan diri. Jika tidak kita cari dan lakukan tindakan tegas terukur,” kata Bambang. (*/Red/PI)

 

Loading