PATRAINDONESIA.COM (Tangerang) – Warga Kelurahan Bunder RT 014 RW 02, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, dihebohkan oleh bau menyengat yang menyebabkan pusing kepala dan sesak napas. Berdasarkan penelusuran awak media dan keterangan warga, bau tersebut berasal dari pembuangan limbah B3 yang dilakukan oleh oknum berinisial HD.
Dampak buruk dari pembuangan limbah ini dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan bagi warga, terutama anak-anak, balita, dan lansia. Gejala yang muncul antara lain pusing, mual, muntah, dan sesak napas.
Selain itu, penimbunan (dumping) limbah B3 ke depannya juga berpotensi merusak ekosistem dan lingkungan hidup.
Pada Kamis (26/09) pukul 18.30 WIB, awak media bersama Ketua RW, Ketua RT, Ketua Karang Taruna, dan puluhan warga mendatangi lokasi pembuangan limbah B3. Sayangnya, oknum pengelola sudah tidak ada di lokasi.
Samsudin, Ketua RW 02, saat ditemui awak media, membenarkan adanya pembuangan limbah B3 di wilayahnya. “Bau aromanya sangat menyengat dan mengganggu warga sekitar,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, “Kami bersama jajaran RT, Ketua Karang Taruna, dan Bhabinkamtibmas telah menghubungi HD melalui WhatsApp, tetapi tidak ada respons karena nomor tersebut tidak aktif.”
Menurut informasi yang diperoleh, pembuangan limbah B3 ini dilakukan oleh salah satu perusahaan di Kawasan Industri Bunder.
Ketua Karang Taruna Kelurahan Bunder, Surnata Gelek, juga menyatakan keprihatinannya. “Aroma limbah B3 ini sangat menyengat dan tentu akan membahayakan kesehatan warga serta berdampak menimbulkan berbagai penyakit. Ini juga merusak lingkungan,” katanya. Ia menegaskan bahwa perusahaan harus bertanggung jawab dan tidak boleh membuang limbah di lingkungan mereka, terutama karena di area tersebut sudah ada plang dari DLHK yang melarang pembuangan sampah yang mengandung limbah B3.
Saat awak media menghubungi Bos Aun, penanggung jawab perusahaan pembuang limbah B3, ia berjanji untuk bertanggung jawab penuh. “Kami akan mengirim alat berat untuk mengeruk dan menimbun limbah B3 ini. Jika ada warga yang terdampak akibat pembuangan limbah, kami akan bertanggung jawab sepenuhnya,” kata Bos Aun.(Marully/Red/PI).