PATRAINDONESIA.COM (Sidoarjo) – Genangan air banjir di Desa Kepuhkiriman dan Desa Wadungasri, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo hingga hari ini belum juga surut. Setelah dua hari berturut-turut diguyur hujan lebat, Rabu (01/12/2021)
Pasangnya permukaan air laut dan curah hujan tinggi selama dua hari diduga menjadi penyebab air tidak segera surut di wilayah tersebut. Aliran air dari permukiman dan jalan raya tidak bisa tertampung di sungai.
Ketinggian air di dua wilayah tersebut bervariasi antara 20 – 40 Cm. hal tersebut mengakibatkan kemacetan karena wilayah tersebut adalah jalur alternatif yang menghubungkan Sidoarjo dan Surabaya.
Dwijo Prawito, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo menyebut bahwa banjir di dua yaitu Desa Kepuhkiriman dan Desa Wadungasri, disebabkan karena curah hujan yang tinggi. Juga disebabkan pasangnya permukaan air laut.
Hal tersebut juga dikarenakan aliran sungai Waru yang membentang hingga wilayah Wadungasri mengalami sedimentasi atau pendangkalan. Sehingga kapasitas daya tampung air berkurang drastis.
Selain itu, banyaknya sampah dan enceng gondok juga membuat aliran air menjadi terhambat.
Warga Kepuhkiriman mengaku, lingkungannya sering mengalami kebanjiran apabila hujan deras mengguyur merata di seluruh wilayah Sidoarjo.
“Selasa kemarin malah lebih parah lagi. Genangan air lebih tinggi dari hari ini. Bahkan hampir masuk rumah. Padahal di pintu sudah kami berikan penghalang banjir,” ujar Hartini salah seorang warga Perumahan di daerah Kepuhkiriman (Teguh/Red/PI)