PATRAINDONESIA.COM (Jakarta) – Menteri Ketenagakerjaan ingatkan Perusahaan bayar THR paling Lambat H-7.
Peringatan Menteri Ketenagakerjaan itu tertuang dalam surat edaran SE Nomor : Ml 1 lHK.MllV 12022.
Dalam SE tersebut pembayaran THR Keagamaan dilaksanakan dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. THR Keagamaan diberikan kepada:
a. Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus
menerus atau lebih.
b. Pekerja/buruh yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha
berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atiau pedanjian kerja waktu.tertentu.
2. Besaran THR Keagamaan diberikan sebagai berikut:
a. Bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan
secara terus menerus atau lebih, diberikan sebesar 1 (satu) bulan upah.
b. Bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan secara terus
menerus tetapi kurang dari 12 (dua belas) bulan, diberikan secara
proporsional sesuai dengan perhitungan:
masa kerja : 12 bln x 1 (satu) bulan upah.
3. Bagi pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian lepas, upah
1 (satu) bulan dihitung sebagai berikut:
a. Pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan atau
lebih, upah 1 (satu) bulan dihitung berdasarkan rala-rala upah yang diterima
. dalam 12 (dua belas) bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.
b. Pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 (dua belas) bulan,
upah 1 (satu) bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap
bulan selama masa kerja.
4. Bagi pekerja/buruh yang upahnya ditetapkan berdasarkan satuan hasil maka
upah 1 (satu) bulan dihitung berdasarkan upah rata-rala 12 (dua belas) bulan
terakhir sebelum hari raya keagamaan.
5. Bagi perusahaan yang menetapkan besaran nilai THR Keagamaan dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau kebiasaan
yang telah dilakukan lebih besar dari nilai THR Keagamaan sebagaimana nomor 2 di atas maka THR Keagamaan yang dibayarkan kepada pekerja/buruh sesuai
dengan perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau
kebiasaan yang telah dilakukan.
6. THR Keagamaan wajib dibayarkan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum hari raya
Untuk mengantisipasi timbulnya keluhan dalam pelaksanaan pembayaran THR
Keagamaan, masing-masing provinsi membentuk Pos Komando Satuan Tugas
(Posko Satgas) Ketenagakerjaan Pelayanan Konsultasi dan Penegakan Hukum Tunjangan Hari Raya Tahun 2022 yang terintegrasi melalui website
https://poskothr. kemnaker. qo. id. (Asen/Red/PI)