PATRAINDONESIA.COM ( Bekasi) – Dalam keseharian sebagai pekerja buruh kasar kadangkala sudah menyita waktu, menguras tenaga serta pikiran.
Itulah yang dialami Iyan, kepala rumah tangga satu anak. Dalam keseharian bekerja buruh kasar, ia juga masih melakukan pekerjaan sebagai pemulung di jalan.
Ayah satu anak ini menjalani hidup di kontrakan yang sangat sederhana tepatnya di Jln Pinggir Kali Desa RT.01/RW.21, Pusaka Rakyat RT01/RW21 Kecamatan Tarumajaya Kota Bekasi Jawa Barat.
Kontrakan yang tak begitu baik dengan bau udara menyengat karena dampak sisa-sisa sampah plastik yang ada di area depan rumah dan belakang rumah.
Saat berbincang dengan tim patraindonesia.com Iyan mencurahkan isi hatinya dalam suka duka.
Iyan mengaku, melakukan ini demi anak dan istri. “Dan yang terpenting buat saya menghasilkan uang halal.”
Saya pencari sampah, bukan sampahnya masyarakat. Jadi gak perlu malu dan justru saya suka dengan pekerjaan ini, imbuhnya.
Baginya, tidak ada kata mengeluh. Yang ia inginkan bisa tersenyum saat pulang.
Iyan dengan kesederhanaannya memberikan pesan untuk masyarakat agar mensyukuri apapun hasil dari pekerjaan.
“Buat rekan-rekan semua, di saat pandemi ini kita harus bersyukur dengan hasil pekerjaan kita. Terus semangat dengan terus berjuang mencari jalan yang terbaik,” ucapnya. (Asen/red/PI).