Patraindonesia.com, (Malang)
Rumah Sakit Ibu dan Anak, Mardi Waloeja Rampal (RSIA Mawar), Kota Malang, Jawa Timur. Menggagas program Tabungan Persalinan bagi keluarga tidak mampu agar tetap mendapatkan layanan kesehatan yang layak, utamanya ibu-ibu hamil, mulai dari konsultasi sampai saat persalinan.
Program subsidi persalinan dengan pola menabung ini patut mendapatkan arahan dan dukungan dari pemerintah daerah dan wakil rakyat, sebab benar-benar membantu masyarakat di masa pandemi
Ahmad Basarah Wakil Ketua MPR RI, memberikan apresiasi tabungan persalinan bagi warga kurang mampu (miskin) yang terdampak pandemi COVID-19 di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Mawar, Kota Malang, Jawa Timur.
“Ide memberikan subsidi persalinan kepada keluarga tidak mampu ini harus diapresiasi, sebab pandemi COVID-19 ini berdampak pada masyarakat, termasuk yang butuh akses pelayanan kesehatan, utamanya ibu-ibu hamil yang menjalani pemeriksaan hingga masa persalinan,” kata Amad Basarah saat mengunjungi RSIA Mawar Malang, Sabtu (25/09/2021).
“Perangkat daerah harus bersinergi memberikan sosialisasi dan edukasi bagi keluarga tidak mampu, bergotong royong melakukan pendataan pelaporan serta turun ke lapangan, baru ditindaklanjuti dengan program tabungan persalinan,” ujar Basarah
RSIA Mawar memiliki modal untuk menjalankannya, karena ditopang program sosial yang mereka canangkan.
Tinggal bagaimana masyarakat tidak mampu mendapatkan edukasi dari pihak terkait tentang layanan medis persalinan, diberikan akses untuk berkonsultasi dengan tenaga medis termasuk informasi pembiayaan.
Dirut RSIA, Mawar dr. Raymond Ferdinand Runtu menyampaikan, bahwa saat ini pihaknya merancang program tabungan persalinan untuk membantu masyarakat kurang mampu agar bisa mengakses layanan kesehatan ibu dan anak.
“Tabungan persalinan secara umum, untuk keluarga tidak mampu. Untuk mendapatkan program tersebut, dapat melakukan pendaftaran dulu, agar rencana persalinan disesuaikan dengan kemampuan biaya, secara menabung dan disesuaikan dengan usia kehamilannya,” kata Raymond.
Kedepannya, tabungan persalinan tersebut bersinergi dengan banyak pihak, khususnya perangkat ditingkat RT dan RW dibantu kelurahan, para kader Posyandu dan bidan desa. Dengan kerjasama tersebut maka dengan mudah mendapatkan data ibu hamil dan anak untuk diberikan konsultasi dan edukasi.
Jika didukung program tabungan dan bantuan subsidi persalinan, ibu hamil dapat fokus dengan kesehatan diri dan janinnya. Tabungan persalinan bisa dirancang selama 9 bulan atau menyesuaian dengan usia kehamilan. (Teguh/Red/PI)