oleh

Dhank Encho Asal Bengkulu Keliling Indonesia dengan Motor Honda CB. Mampir di Astana Alnursari

PATRAINDONESIA.COM (Kotawaringin Lama) – Dhank Encho yang biasa dipanggil Bro Eko mampir ke Astana Alnursari.

Dhank Encho, lahir di Bengkulu 14 Juli 1992. Ia meninggalkan kampung halamannya di Bengkulu dengan Motor Honda CB Classic.

Ia memulai perjalanan panjangnya pada 13 Februari 2019. Dari Bengkulu, ia menyeberang ke Pulau Jawa. Setelah dari Bengkulu, iamenginjakkan motornya di Banten. Selanjutnya ke Cirebon, ke Magelang, Yogya dan Banyuwangi dan lanjut ke Bali.

Setelah Bali, ia menyeberang ke NTB dan NTT. Kemudian lanjut ke Sulawesi, Maluku Utara. Dari Maluku ia menyeberang ke Papua Barat. Diantaranya ia mengunjungi Sorong, Fakfak, Tamika dan berakhir Merauke.

“Dengan mengunjungi secara langsung daerah-daerah se Indonesia, saya jadi mengenal dan mencintai budaya Indonesia. Termasuk keindahan alamnya, ” kata Dhank Ancho di Astana Alnursari, Kamis (23/9/21).

Saat ini, Encho sudah mengunjungi 31 provinsi.

Di Kalimantan Tengah, ia menyambangi komunitas motor CB di Kapuas. Kemudian ia ke Sampit dan ke Pangkalan Bun. Dan malam ini (Kamis, 23/9/21) ia diantar oleh komunitas CB Kotawaringin Barat mampir ke Astana Alnursari di Kotawaringin Lama.

Di Astana Alnursari ia diterima oleh Gusti Samudra yang juga anggota komunitas motor Honda CB.

“Kami mengantar Dhank Encho ke Alnursari dan kemudian lanjut ke Sukamara, ” kata Muklis, Ketua PCC Pangkalan Bun.

Di Sampit ia sempat mengunjungi monumen pemakaman massal Tragedi Sampit.

Dhank Encho berkeliling Indonesia dengan biaya swndirk. “Tanpa sponsor, ” katanya.

“Setiap kehabisan biaya, saya bekerja serabutan seperi kuli bangunan, buruh bongar barang di pelabuhan,” tuturnya.

Misalnya buruh pelabuhan di Pomako Timika. “Saya juga sempat menjadi nelayan ikan. Pernah juga kerja di bengkel,” lanjutnya. (*/yes/red/PI).

Loading