PATRAINDONESIA.COM (Jatim)- Pademi Covid-19 yang sudah berlangsung kurang lebih 2 tahun meluluhlantakkan dunia usaha di Indonesia.
Dampak nyata di depan mata salah satunya adalah naiknya tingkat pengangguran.
Di Sidoarjo sekitar 10,97 persen atau sekitar 288 ribu orang warganya menganggur karena berbagai sebab. PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) penyumbang utama pengangguran serta gagal dan jatuhnya usaha karena turunnya daya beli masyarakat.
Melihat kondisi tersebut Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) akan menggenjot program membuka lapangan kerja baru. Diantaranya melalui pemberian pelatihan keterampilan berbasis kompetensi.
“Peningkatan kompetensi yang berbasis pada skill langsung terapan kepada masyarakat diharapkan bisa menjadi jalan keluar mencetak wirausaha baru,” ujar Gus Muhdlor
Selain itu, bupati juga akan menjalin kemitraan dengan perusahaan. Yaitu program kerjasama dengan perusahaan yang berada di wilayah Sidoarjo melalui MoU penerimaan karyawan mengutamakan warga Sidoarjo akan dilakukan bupati.
“Setiap perusahaan besar yang mau investasi mendirikan ataupun berada di Sidoarjo, harus mengutamakan pekerja dari warga Sidoarjo dan Balai Latihan Kerja,” kata Gus Muhdlor, Kamis (16/09/2021)
Hal tersebut sesuai dengan salah satu dari 17 program yang saat ini dikebut Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali dan Wakil Bupati Sidoarjo H. Subandi. Yaitu membuka 100 ribu lapangan kerja baru.
Gus Muhdlor minta semua pihak diharapkan bahu membahu mengatasi permasalahan pengangguran. Semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) harus sinergi , kerja keras, kerja bersama menjadi kunci keluar dari persoalan ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten (Kadisnaker) Sidoarjo Fenny Apridawati menyampaikan bahwa Disnaker adalah satu-satunya dinas di Kabupaten Sidoarjo yang mengadakan pelatihan keterampilan yang berbasis kompetensi sekaligus uji kompetensinya (teguh/red/PI)