PATRAINDONESIA.COM (Malang)-
Dunia UMKM Indonesia tak henti-hentinya menyajikan ragam usaha yang menjadi bagian untuk mengais rejeki.
Ada sebagian usaha yang dikerjakan dari nol. Ada yang dari turun – temurun seperti usaha pembuatan tahu yang ada di wilayah Desa Gedok Kulon Kecamatan Turen Kabupaten Malang.
Seperti yang dilansir oleh patraindonesia.com Kamis 12/08/2021 tepat di balai Desa Gedok Kulon bersama Kades Supriyono (55) yang berupa alamat jl.Diponegoro RT 09/RW 05.
Pada tahun 1970 – 1980 usaha tahu sudah dijalankan dengan proses manual.Tahun demi tahun prosesnya mengalami perubahan dan sudah menggunakan mesin.
Usaha ini digeluti hampir 65 kepala keluarga (KK). Dan tingkat kesulitan ada di bahan pokoknya seperti naik turunnya harga kedelai.
Tahu yang dihasilkan ada empat (4) varian dari tahu mentah (puti)oi, tahu pong, tahu keras dan tahu sutra.
Proses satu kali masak menghabiskan 4 kilogram kedelai dengan pembakaran kayu yang di suling uap panas.
Limbah tahu bisa diolah menjadi oncom atau dijual ke peternak sapi sebagai pakan tambahan. Yang masih soal adalah limbah cair.
“Limbah air tahu masih menjadi momok bagi masyarakat dan menjadi pemikiran dan minimnya drainase menuju sungai,” ungkap Kades.
Bagi masyarakat atau wisatawan yang berkunjung ke Turen dan pingin membeli produk UMKM tahu di outlet – outlet. Silahkan datang langsung ke pengrajin tahu sebagai oleh – oleh khas Malang. (Andi/red/PI)