PATRAINDONESIA.COM (Tamiang Layang) – Menanggapi pertanyaan di kalangan publik bahwa bolehkah ada program di luar Rencana Kerja (Renja) Kepala Bapplitbangda Kabupaten Barito Timur (Bartim) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Franz Sila Utama di kantornya Selasa (19/3/2024) menjawab dengan tenang.
Pada media ini ia menjelaskan bahwa program di luar Renja boleh dilaksanakan.
” Program di luar Rencana Kerja (Renja) boleh dilaksanakan ” tegasnya.
Menurut dia, ada 3 macam program boleh di luar Renja. Pertama, boleh bila itu dianggap faktor strategis Nasional, yang kedua boleh bila itu dianggap faktor strategis Provinsi, dan yang ketiga boleh bila itu dianggap faktor strategis Kabupaten.
Dicontohkannya, program di luar Renja seperti penanggulangan Covid – 19, bencana alam dan rehab jembatan di Hayaping.
“Kita ambil contoh program di luar Renja seperti penanggulangan Covid – 19, penanggulangan bencana alam dan sekarang rehab jembatan di Hayaping, semua itu tidak ada dalam Renja namun boleh dilaksanakan,” papar Franz.
Ketika media ini mencoba menggali terkait rehab kantor bupati yang mencapai Rp7 miliar apakah masuk dalam Renja atau tidak dia menjelaskan tidak ada dalam Renja.
” Terkait rehab kantor bupati tidak ada di dalam Renja, namun boleh dilaksanakan, karena itu sudah diketuk palu oleh Dewan dan sah,” terangnya.
Media ini mempertanyakan apakah program rehab kantor bupati dengan nilai sangat fantastis merupakan skala prioritas ?? Franz hanya tersenyum dan tidak menjawab.
Pria yang murah senyum ini menjelaskan terkait beberapa waktu yang lalu Fraksi PKP mempertanyakan soal persetujuan dari Gubernur, dia mengatakan proses APBD sudah jalan tentu sudah melalui tahapan dan sudah diketuk palu Dewan dan sah.
” Terkait pertanyaan dari Fraksi PKP, sekarang APBD sudah jalan, tentu sudah melalui tahapan dan sudah diketuk palu oleh Dewan dan sah ” tutupnya.
Sementara media ini ingin konfirmasi kepada Inspektorat apakah APBD Perubahan 2023, APBD murni 2024 dan ada Program di luar Rencana Kerja (Renja) sudah melalui review pihaknya, Inspektor Josmar L. Banjar Nahor belum bisa ditemui karena ada kegiatan Diklat. Via WhatSapp Selasa (19/3/2023) ia menjawab, “Ada kegiatan Diklat mas,” tutupnya. (Mardianto / Red / Pi)