PATRAINDONESIA.COM -(Jakarta)- Aksi unjuk rasa yang menolak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat dibeberapa wilayah, seperti Ambon, Bandung dan Garut. Serta ajakan aksi unjuk rasa “Jokowi end game” di Jakarta yang melibatkan ojek online, menjadi sorotan publik.
Ketua Umum komunitas ojek online Forum Komunikasi Driver Online Indonesia (FKDOI), Mohammad Tohir atau lebih akrab dikenal dikalangan Ojol Cang Rahman, mengingatkan kepada komunitas Ojol agar tidak terpancing isu tersebut.
Saat dihubungi jurnalis PatraIndonesia.com melalui sambungan Whatapps, Rabu (21/07/2021). Cang Rahman berpesan kepada seluruh pengemudi Ojol, “saat ini kita dalam keadaan sulit dan serba salah, jangan sampai kekuatan Ojol dan kesolidan kita ditunggani oleh oknum yang tidak bertangung Jawab,” pesannya.
Dialek logat betawinya yang kental menambah ciri khas tersendiri, hingga mudah dikenal dikalangan Ojol. Sosoknya sebagai driver Ojol angkatan lama, membuatnya sering diundang hadir dalam pertemuan-pertemuan tokoh dan ketua-ketua komunitas Ojol, guna membahas persoalan terkait ojek online.
“Kondisi pandemi, kita ikuti anjuran pemerintah ya. Corona itu ada bukan bohongan, saya dan tim sering melakukan kegiatan sosial dimasyarakat pada masa pademi. Jadi, teman-teman Ojol saat ini harus saling membantu dan kompak.” ujar Rahman
Seperti diketahui beberapa waktu lalu, tentang agenda aksi unjuk rasa pada 19 Juli 2021 terkait tuntutan ojol diberikan kelonggaran untuk melintasi area penyekatan di Jabodetabek, serta menuntut agar aplikator memberikan pengurangan kompensasi potongan 20 persen menjadi 10 persen.
Sehingga, aksi tersebut diurungkan oleh teman-teman, dikarnakan pihak Polda Metro Jaya menyepakati untuk melakukan audience dengan ketua komunitas-komunitas Ojol pada Sabtu (17/07/2021) lalu di Polda Metro Jaya.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Kapolda Metro Jaya Irjend Pol Muhammad Fadil Imran, Dirintelkam Polda Metro Jaya Kombes Pol Hirbak Wahyu Setiawan dan Dirlantas Kombes Pol Sambodo purnomo yogo. Polda Metro Jaya merespon tuntutan Ojol, salah satunya agar bisa bebas melewati penyekatan di Jakarta selama PPKM Darurat berlangsung.
Namun, beberapa hari lalu logo ojek online dicantumkan dalam seruan aksi “Jokowi End Game”. Aksi unjuk rasa yang rencana dilakukan di Jakarta, mengundang respon seluruh komunitas Ojol Jakarta.
Dari beberapa video yang beredar di media sosial, sebagian besar Ojol menyatakan tidak terlibat dalam aksi unjuk rasa pada tanggal 24 Juli 2021 dan menolak untuk ikut serta.
“kita kudu pintar dalam memahami situasi, agar hal-hal yang merugikan Ojol tidak terjadi pada kita.” tutup Rahman. (Iv/RED/PI)
Ojol ya ojol ,ora usah ditumpaki kepentingan2 pribadi