PATRAINDONESIA.COM (Halmahera Barat) – Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Halmahera Barat melaksanakan launching HUT ke- 24 DWP tahun 2023 dirangkaikan dengan lomba DWP Idol dan Lomba Peragaan Busana Daerah, Senin (16/10/2023).
Lomba itu, tampilan busana tradisional dari berbagai Daerah yakni Ambon, Sahu (Halbar), Bugis, Makasar, Gorontalo, Jawa Solo, Tabaru (Halbar), Ternate, Jawa Barat, Toraja, Tanimbar, dan Motiloa, berlangsung di Aula Bidadari Kantor Bupati Halmahera Barat
Koordinator Lomba pakaian adat tradisional di Launching HUT ke-24 DWP dr. Maryam Hasan menyampaikan, launching HUT DWP ini ada beberapa kegiatan tradisional yang dilakukan. Yang dimeriahkan dengan lomba Busana tradisional masing-masing daerah atau suku di Indonesia.
“Lomba pakaian tradisional ini, lanjut dr Maryam, untuk mengajak semua pihak agar terus memelihara serta saling mencintai keberagamaan adat dan tradisi di negara ini, dan lebih khususnya lagi yang ada di Halbar,” katanya.
Seperti yang kita lihat di HUT DWP ke 24 di Halbar yang dipadukan dengan keberagaman, bermacam-macam baju adat ditampilkan pada Lomba Peragaan Busana Daerah,” kata dr Maryam selaku Koordinator Lomba DWP Idol dan Lomba Peragaan Busana Daerah HUT DWP Halbar.
Disampaikan juga, perempuan- perempuan (Dharma Wanita) dapat menyatukan diri, bukan hanya keindahan menyejukkan yang muncul, namun juga sumbangsih pandangan yang penting untuk dalam berkehidupan yang berkebangsaan.
Suasana makin meriah di saat salah satu peserta menampilkan baju adat suku Tanimbar tak lain adalah ibu Veronika Doliana Tony, istri dari salah satu Pejabat Kecamatan yaitu Camat Loloda Tengah ( Loteng). Tampil menawan dengan memakai baju adat Tanimbar di launching HUT ke-24 Tahun Darma Wanita Persatuan (DWP).
Istri Camat Loteng menampilan busana baju adat kabupaten kepulauan Tanimbar, provinsi Maluku. Hal itu menjadi pilihannya karena mengikuti jejak suaminya yang berasal dari tanah adat Tanimbar.
Veronika Doliana Tony kepada awak media mengatakan, dirinya memilih baju adat Tanimbar untuk ditampilkan di kegiatan tersebut karena mengikuti suku yang dianut suaminya yakni Camat Loteng, Febianus Atajalim
“Ikut suku suami,” singkat istri Camat Loteng.
Veronika Doliana Tony mengenakan kain tenun berwarna hitam ditambah sejumlah aksesoris. Memiliki makna dan filosofi bagi perempuan di kepulauan Tanimbar. Salah satu Kabupaten di Maluku yang perbatasan dengan Negara tetangga yaitu Australia.
“Baju adat Kabupaten Kepulauan Tanimbar terdiri dari Somalay atau burung Cendrawasi yang digunakan di kepala, melambangkan keluhuran dan keagungan martabat kaum wanita Tanimbar. Keceriaan, ketulusan dan keindahan serta persahabatan sejati yang dilandasi kelemah-lembutan. Baju adat juga dipakai bersama dengan Emas Dedin yang berbentuk bulan sabit dengan ukiran khas Tanimbar yang melambangkan kemegahan, kewajiban dan kemakmuran. Kamena atau anting-anting melambangkan keindahan dan kecantikan. Ngoras atau kalung merupakan simbol keibuan sejati dan kelemah-lembutan seorang wanita Tanimbar,” lanjut Veronika.
Kabupaten Maluku Tenggara Barat memiliki pakaian adat yang biasa disebut Tanimbar. Baru-baru ini pakaian itu menjadi perhatian publik karena dipakai Presiden Joko Widodo pada saat Pidato Kenegaraan 16 Agustus 2023 di Gedung MPR/DPR, Jakarta.
Kain tenun tradisional Tanimbar menjadi salah satu warisan budaya masyarakat setempat karena memiliki nilai-nilai luhur. “Setiap ragam hias yang ada pada sehelai kain tenun sebenarnya mengandung nilai-nilai yang bermakna luhur sebagai wujud dari budaya masyarakat pada masa lampau,” demikian diungkap dalam Jurnal Kain Tenun Tradisional Tanimbar di Kabupaten Maluku Tenggara Barat yang ditulis oleh W Pattinama dan dipublikasikan oleh Kemendikbud-Ristek.
Pakaian tersebut sering dipakai saat upacara adat pernikahan dan oleh masyarakat kalangan atas. ( Don/Red/Pi )