oleh

Pengembangan Jalur Kereta Api di Kawasan IKN

-Tak Berkategori-54 Dilihat

PATRAINDONESIA.COM – Lokasi inti IKN direncanakan akan menempati sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Saat ini, penduduk di Kabupaten Penajam Paser Utara berjumlah 178.681 jiwa dan di Kabupaten Kukar berjumlah 733.626 jiwa. Sedangkan total penduduk Kalimantan Timur saat ini berjumlah
3.808.235 jiwa.

Saat ini yang menjadi mayoritas penduduk di Kalimantan Timur adalah pendatang. Jumlah pendatang terbanyak berasal dari Jawa, Bugis, dan Banjar. Sementara berbagai etnis lainnya relatif lebih kecil.

Merujuk pada populasi Kawasan IKN yang mencapai 1,7 – 1,9 juta jiwa pada tahun 2045 (Badan Otoritas IKN, 2022) dan pergerakan yang bersumber dari pendatang, jaringan pelayanan angkutan jalan dipertimbangkan lebih sesuai untuk dikembangkan. Kesesuaian yang dimaksud merujuk pada peran/karakteristik operasi moda angkutan jalan dan potensi kebutuhan ( _demand_) yang dilayani.

Pengembangan jaringan pelayanan angkutan jalan diperhitungkan lebih optimal untuk melayani Kawasan IKN dengan populasi 1,7 – 1,9 juta jiwa (tahun 2045) dan luas wilayah 56.189,75 hektar. Jalur KA yang melayani WP IKN Utara dapat dilayani dengan angkutan berbasis jalan.

Adapun isu yang terkait dengan operasi angkutan barang dengan moda KA, yang melintas di Kawasan IKN, dapat diintegrasikan dengan moda angkutan jalan dengan pertimbangan bahwa volume angkutan barang di Kawasan IKN yang masih memadai dilayani dengan angkutan jalan.

Trase

_Trase_ jalur KA Perkotaan IKN akan melayani dari Pelabuhan Semayang – Karangjoang – Samboja – Sepaku – KIPP – Pulau Balang dan kembali lagi ke Karangjoang – Pelabuhan Semayang.

Jalur KA Perkotaan tersebut akan terbagi menjadi 3 segmen, yaitu segmen 1 rute Pelabuhan Semayang – Karangjoang, segmen 2 rute Karangjoang – Samboja – Sepaku – KIPP, dan segmen 3 rute Karangjoang – Pulau Balang – KIPP.

Panjang total 161,88 km yang terdiri Pelabuhan Semayang – TOD Karang Joang dengan jarak 27,9 km, TOD Karang Joang – KIPP (71,23 km) dan KIPP TOD – Karang Joang (62,75 km).

Menurut Studi Kelayakan Rencana Penyelenggaraan Kereta Api Perkotaan di Ibu Kota Negara (IKN) Baru (2022) yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, depo KA Perkotaan juga ditempatkan di Karangjoang. Pola operasi KA, pada tahap awal, terdiri dari 3 rute pelayanan, yakni rute Semayang-Karangjoang, rute Karangjoang-Samboja-KIPP Integrasi, dan rute KIPP Integrasi -Karangjoang.

Sementara itu, kebutuhan sarana ( _trainset_) untuk operasi/pelayanan pada masing-masing rute disesuaikan dengan kebutuhan. _Headway_ KA pada jam sibuk pagi (06:00-08:00) dan sore (16:00-18:00) adalah 10 menit dan 60-90 menit di luar jam sibuk

Untuk operasi KA, rute 1 mulai beroperasi pada tahun 2035 dan sampai dengan tahun 2049 menggunakan 1 _trainset_ (terdiri dari 3 kereta) dan setelahnya menggunakan 2 trainset. Rute 2, mulai beroperasi pada tahun 2040 dan sampai dengan tahun 2059 menggunakan 1 _trainset_ (terdiri dari 3 kereta) dan setelahnya menggunakan 2 _trainset_. Dan rute 3, mulai beroperasi pada tahun 2050 dan cukup menggunakan 1 _trainset_ (terdiri dari 3 kereta).

Merujuk pada proses analisis transportasi makro dan perilaku perjalanan pada rencana KA Perkotaan IKN tahap awal (rute 1), hasil analisis pertumbuhan permintaan perjalanan pada rute 1 (tahap awal), pada tahun pertama operasi (tahun 2035), pelayanan KA Perkotaan IKN diperkirakan akan melayani 1,693 orang per hari.

Angka itu mengalami pertumbuhan mencapai 8.757 orang per hari yang dilayani dengan 2 rute pelayanan KA pada tahun 2040. Tahun 2050, dengan 3 rute pelayanan KA, jumlah penumpang diperkirakan mencapai 32.641 orang per hari. Secara keseluruhan, pada tahun 2073, angkutan KA perkotaan IKN diperhitungkan akan melayani hingga 70.046 orang per hari.

*Depo dan Balai Yasa*

Depo dan Balai Yasa merupakan suatu prasarana untuk tempat perbaikan sarana baik itu berupa perawatan rutin, perawatan sedang maupun perawatan berat.

Depo kereta api adalah tempat untuk menyimpan dan tempat untuk melakukan perawatan rutin kereta api serta merupakan tempat untuk melakukan perbaikan ringan. Perawatan yang dilakukan biasanya merupakan pemeriksaan harian, periodik lainnya. Dalam perawatan harian termasuk juga pencucian kereta api. Pelaksanaan perawatan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menurunkan angka kecelakaan yang menyangkut kereta api

Balai yasa merupakan tempat untuk melakukan Semi Perawatan Akhir (SPA) dua tahunan pemeliharaan akhir empat tahunan, serta perawatan besar sarana perkeretaapian perbaikan dan modifikasi sarana perkeretaapian.

Lokasi Depo dan Balai Yasa direncanakan dibangun pada lokasi Stasiun Karangjoang yang merupakan lokasi stasiun kereta api yang akan menjadi besar (dengan beroperasinya lintas pelayanan KA Perkotaan Balikpapan – Wilayah IKN dan KA Trans Kalimantan). Kebutuhan lahan untuk bangunan Depo dan wilayah emplasemen Depo adalah 10.000 meter persegi.

Emplasemen di Stasiun Karangjoang sebagai lokasi Depo dan Balai Yasa. Depo yang direncanakan di daerah Karangjoang direncanakan berdasarkan PM No. 18 Tahun 2019 tentang Standar Tempat dan Peralatan Perawatan Sarana Perkeretaapian meliputi *jalur perawatan* (jalur masuk dan atau jalur keluar, jalur _stabling_, jalur pelaksanaan perawatan, jalur perpindahan, jalur pemeriksaan), *bangunan utama untuk perawatan* (jalur pelaksanaan perawatan, jalur pemeriksaan, ruang perawatan komponen, ruang pengawasan), *bangunan untuk peralatan bantu* (gudang suku cadang, ruang penyimpanan peralatan perawatan, ruang pembangkit listrik, tempat pengelolaan limbah, tempat penyimpanan dan pengisian pelumas dan bahan bakar), *bangunan kantor* (penyimpanan dokumen, ruang manajerial), *fasilitas umum* (tempat ibadah, tempat mandi dan toilet, tempat parkir, tempat makan, area evakuasi).

Sarana kereta yang akan digunakan adalah produksi PT INKA. Mulai sekarang PT Inka diajak diskusi untuk merumuskan jenis kereta yang sesuai kebutuhan. (*/Red/PI)

_*)  Djoko Setijowarno*, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI Pusat_

Loading