PATRAINDONESIA.COM (PALANGKA RAYA)
Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Palangka Raya bersama Yayasan Indonesia Bangkit Bersinar menyelenggarakan kegiatan ujian akhir semester 1 Sekolah D1 Teologi. Kegiatan dilaksanakan di ruang kuliah WARNARUPA.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pembelajaran yang diikuti warga binaan Mahasiswa Teologi sejak dibuka pada tanggal 30 Januari 2023. Sebanyak 30 orang warga binaan turut berpartisipasi dalam ujian ini.
Kepala Rutan Kelas IIA Palangka Raya Ma’ruf Prasetyo melalui Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan Hadiyanto melalui rilisnya, mengatakan kegiatan itu dalam upaya mendukung rehabilitasi sosial bagi para warga binaan.
“Bersama Yayasan Indonesia Bangkit Bersinar, kita menyediakan beasiswa pendidikan di bidang teologi kepada warga binaan. Materi yang diujikan adalah 9 mata kuliah yang dipelajari pada semester satu ini,” katanya, kemarin, di Palangka Raya.
Menurut Hadi, materi yang diajarkan meliputi: teologi perjanjian lama, teologi pejanjian baru, pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan. Selanjutnya, bahasa Indonesia, etika kristen, kristologi, soteriologi, hymne, dan pujian serta spiritual formation”,
“Ujian akhir semester ini bertujuan untuk mengukur pemahaman dan kemampuan para peserta dalam pembelajaran yang telah mereka peroleh selama masa belajar di semester satu ini,” jelasnya.
Hadi bilang, ujian tersebut juga menjadi tonggak penting karena negara turut hadir dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa yang terwujud melalui perkuliahan D1 Teologi. Dirinya bersyukur atas kelancaran pelaksanaan ujian ini.
“Saya berharap hasil dari kegiatan ini dapat menjadi pijakan mereka untuk terus belajar dan suatu saat mengubah hidup mereka menjadi lebih baik,” pungkas Hadi.
Sementara itu, Dosen Yayasan Indonesia Bangkit Bersinar, Anggiat P Nahot Simaremare menyampaikan apresiasinya atas partisipasi dan semangat yang ditunjukkan oleh warga binaan mahasiswa Teologi dalam mengikuti ujian ini.
“Saya senang dapat berbagi ilmu dengan teman-teman Warga Binaan Rutan Kelas IIA Palangka Raya. Semoga melalui kegiatan ini, para peserta semakin termotivasi untuk terus belajar dan mendalami Alkitab,” katanya.
Anggiat menjelaskan, ujian tersebut tidak hanya menjadi momen penting bagi warga binaan mahasiswa Teologi, namun juga merupakan langkah nyata dalam mendorong rehabilitasi sosial dan menjadi motivasi bagi warga binaan supaya terus belajar serta membuka peluang baru untuk masa depan yang lebih cerah. (*)