PATRAINDONESIA.COM (Tegal) – Menghadiri puncak peringatan Hari Raya Kaneman 2933 Tahun Jawa di Pendapa Wiragati Desa Pener Penusupan Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal.
Ini adalah hari raya yang sangat penting bagi penganut kepercayaan Kejawen Maneges yang memang pusatnya ada di Kecamatan Pangkah.
Bahurekso Kejawen Maneges, KRT Rosa Mulya Aji menerangkan arti kata Kaneman tersebut, yang merupakan simbol kebahagiaan orang Jawa terhadap alam semesta yang telah memberikan hujan dan kesuburan tanah.
“Rangkaian acaranya sendiri dimulai dari pagi hari, yaitu Dharma Suci, berupa memberi kepada sesama dalam bentuk hasil bumi dan melepaskan mahluk hidup hewan yang dibelenggu ke alam bebas. Lalu dilanjutkan dengan ritual Tarian Hujan dan Menangkap Petir di sore hari,” ungkapnya.
“Kejawen Maneges sendiri adalah salah satu agama Jawa murni yang masih bertahan hingga saat ini. Maneges berarti jelas dan jujur, di mana kedua nilai luhur ini benar-benar dipegang teguh oleh penghayatnya. Ajaran Kejawen Maneges adalah kepercayaan perilaku yang didasarkan pada delapan ajaran Jawa sebagai hukum alam atau hukum sebab akibat,”terang Rosa Mulya Aji
“Bagi saya ini adalah aliran kepercayaan yang menarik dan semoga mampu membuat dunia lebih damai serta semua mahluk hidup berbahagia. Rahayu….. Rahayu….: Rahayu…(pungkasnya) (Ikhwanudin/Red/PI).