PATRAINDONESIA.COM, (Sidoarjo) – Hitam, adalah sebuah nama resto sederhana yang ditata cukup rapi dan menarik dengan menu khas masakan Indonesia.
Menu yang ditampilkan adalah sambelan ayam dan telur dengan porsi paket yang bervariatif. Harga murah dan cukup terjangkau. Dengan kisaran harga Rp5 ribu – Rp21 ribu customer sudah mendapatkan menu makan yang baik dan sehat.
Dan menu yang menjadi andalan adalah ayam hitam seharga Rp8 ribu per porsi.
Bumbu sambelan yang fresh ditambah pilihan paket yang variatif. Harga murah dan terjangkau serta suasana yang menyenangkan menjadi kekuatan tersendiri bagi Resto Hitam.
“Nasi dan telur plus es teh hanya seharga Rp5 ribu. Dengan suasana resto ini sangat murah luar biasa dan saya baru menemukan di sini,” ujar Irfan salah seorang customer.
“Setiap hari saya makan di sini. Karena murah dan bisa ambil minuman sepuasnya. Maklum pendapatan ojol di masa pademi sekarang kan terbatas. Jadi perlu berhemat agar pulang bisa bawa uang buat keluarga,” kata driver gojek Sidoarjo yang sedang menikmati makan nasi telor seharga Rp5 ribu.
Resto Hitam ini terletak di tengah kota Sidoarjo tepatnya di Komplek Ruko Taman Pinang Indah blok B1 no 10 D-E Sidoarjo.
Resto yang buka setiap hari mulai pukul 11.00 – 21.00 WIB selalu ramai. Namun tidak nampak kerumunan karena menyediakan 2 tempat makan yang luas didalam resto dan di luar resto.
Patraindonesia.com Kamis, (12/08/2021) tertarik untuk mengulik sedikit tentang resto Hitam ini lebih dalam dan mengungkap rahasia di balik suksesnya.
Ditemui langsung oleh Pak Jo, pemilik Resto Hitam yang humble (rendah hati) dan murah senyum terhadap siapapun yang menemui beliau didapat banyak kisah yang luar biasa.
Pak Jo menceritakan bahwa dirinya terjun di bidang kuliner ini berawal dari sebuah keprihatinan sosial. Terutama jika melihat kondisi yang terjadi di sekitarnya.
Kebetulan ia saat itu tinggal di daerah Kuta , Denpasar Bali. Ia melihat Denpasar seperti kota mati sejak pademi melanda Indonesia.
Keprihatinan sosial ini membuatnya bergerak mandiri. Diawali dengan membagikan nasi bungkus kepada warga yang kurang mampu. Awalnya membuka gerai kuliner yang digratiskan.
Namun dengan digratiskan tidak semua orang mau datang dan antri ke gerai kulinernya. Karena ada sedikit perasaan malu.
Dari melihat kondisi tersebut dan mendengar masukan dari berbagai kalangan pak Jo mengambil sikap. Ia akhirnya memutuskan untuk mulai berbisnis kuliner dengan menu sederhana namun dengan harga murah dan terjangkau. Menunya khas Nusantara.
“Bagi aku makanan sederhana itu nasi dan telor. Karena manfaat yang didapat lebih baik dan sehat daripada mie. Selain itu saya ingin menu makanan khas nusantara. Dan bukan menu yang gaya kebarat-baratan,” ungkap Pak Jo
Pada dasarnya Pak Jo seorang pebisnis di bidang kontraktor , eksportir dan outsourcing. Tidak mempunyai basic dasar usaha di bidang kuliner sama sekali.
Pak Jo mengemas restobya secara unik. Nama restonya Hitam. Tapi seluruh warna di restonya adalah putih.
Apa maknanya? Pak Jo menjelaskan, warna restonya putih adalah simbol bahwa setiap orang pasti pernah mengalami hitam kelam kehidupan. Namun ada setitik cahaya putih yang akan menuntun ke jalan kebaikan. Dan itu adalah petunjuk Tuhan.
Sampai dengan saat ini sudah 8 gerai resto Hitam yang sudah dibuka. Mulai dari Denpasar (Bali) , Benowo , Kedungdoro, Jemursari, Kapas Krampung (Surabaya), Prajurit Kulon (Mojokerto), Wadungasih dan Taman Pinang (Sidoarjo).
Kedepannya akan dibuka gerai gerai resto Hitam se Indonesia. Dimana nanti di setiap outlet resto akan ada resto Hitam tidak berbayar (sebagai fungsi sosial kemasyarakatan).
Tapi letaknya berdampingan dengan resto Hitam yang berbayar.
” Sentil saya dan ajak saya jika ada kegiatan sosial kemasyarakatan. Agar saya bisa hadir dan mampu memberikan arti serta manfaat bagi sesama manusia. Saya sangat berterima kasih sekali jika ada yang ajak saya bergerak di bidang sosial. Atur bagaimana baiknya agar bisa sinergi,” pesannya.
” Baru kali ini saya melihat seorang pemilik sebuah restoran yang humble, dermawan dan jauh dari kesan sombong serta tinggi hati,” kata Rio driver gojek Sidoarjo.
(Teguh/Red/PI)