PATRAINDONESIA.COM (Cilacap) – Ratusan pelajar SMK di Kabupaten Cilacap menyerbu SMK Komputama Jeruklegi, Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin 16 Januari 2023.
Di saat jam belajar, ratusan siawa SMK geruduk menyerang sekolah SMK lain. Yang jadi sasaran adalah SMK Komputama Jeruklegi.
Penyerbuan dilakukan sekitar pukul 10.15 WIB, tepat saat jam belajar berlangsung. Memang ironis, ratusan siswa bisa pergi keluar sekolah pada jam belajar untuk menyerang sekolah lain.
Mereka datang dengan menyalakan petasan, mendobrak pagar sekolah, melempari sekolah dengan batu. Mereka juga teriak-teriak sambil mengacungkan senjata tajam.
Sontak kehadiran siswa ini menimbulkan kepanikan. Bukan hanya bagi para guru dan siswa yang sedang belajar di dalam kelas. Tetapi kepanikan juga dialami oleh para pengendara atau warga yang saat itu melintas di jalan raya itu.
Sampai di SMK Komputama Jeruklegi, ratusan pelajar ini melempar batu ke bangunan sekolah. Mereka juga memprovokasi siswa setempat dengan meneriakkan kata-kata bernada olok-olok, makian dan kata kasar lainnya.
Siswa SMK Komputama Jeruklegi sempat emosi dan bentrok antar-pelajarpun nyaris pecah. Namun sebelum itu terjadi, para guru berhasil meredam emosi peserta didiknya.
Sebagaimana disampaikan kepada media, Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK Komputama Jeruklegi, Imam Sefudin ST mengatakan ratusan pelajar itu merangsek masuk dengan cara menjebol gerbang kedua di dekat Masjid SMK. Akibatnya, bangunan dan sejumlah sepeda motor di sekolah tersebut rusak.
“Ada tiga sepeda motor yang rusak. Paling parah satu sepeda motor,” kata Imam.
Penyerangan itu membuat masyarakat yang tinggal di sekitar sekolah ikut tergerak. Mereka membubarkan kerumunan pelajar itu dari kompleks sekolah.
“Jadi yang menghalau itu justru warga. Warga juga marah ada sekolah diserang tanpa tahu penyebabnya apa,” katanya.
Menurut Imam, sebelumnya memang sudah beredar isu aka ada penyerangan. Karena itu pihaknya minta polisi dan TNI untuk berjaga pagi itu.
Celakanya, penjagaan itu bubar pada pukul 10.00 WIB. Disimpulkan kala itu, menyerangan tidak terjadi. Tetapi ternyata, sekitar 10.15 WIB, ratusan siswa itu menyerbu.
“Jadi pas polisi dan TNI meninggalkan sekolah, tidak lama kemudian datang rombongan siswa itu. Paling selang 15 menit,” ungkapnya.
Setelah dibubarkan oleh warga dan sebagian petugas yang masih ada, ternyata ada seorang siswa yang tertinggal. Dari siswa ini diperoleh keterangan, bahwa penyerangan ini untuk balas dendam atas pengeroyokan yang terjadi di depan sebuah SMK.
” Ternyata ini salah paham. Dikira pengeroyokan dilakukan anak SMK Komputama Jeruklegi. Padahal bukan,” papar Imam. (*/Red/PI)