oleh

Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa. Menolak Gagasan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

PATRAINDONESIA.COM (Jakarta) – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) menggelar aksi unjuk rasa dengan long march dari Trisakti ke jalan Harmoni, Jakarta Pusat. Jumat (01/04/22)

Terkait aksi unjuk rasa tersebut, Pedro yang mengaku sebagai jurusan bicara Blok Politik Pelajar mengungkapkan, ini adalah hasil kemarahan rakyat selama dua tahun menghadapi covid-19. Dan munculnya kebijakan tentang perpanjangan masa jabatan presiden.

“Aksi kami hari ini untuk memantik rasa marah rakyat terhadap rezim yang berkuasa pada saat ini,” kata Pedro pada saat melakukan konferensi diatas mobil komando (mokom).

Aksi long march mereka, di hadang kepolisian bahkan, katanya sampai ada tindakan represif dan intimidasi dari pihak kepolisian.

“Tindakan aparatur kepolisian sungguh menjijikan, ditiap jalan kami dihadang, bahkan sopir kami dipukul oleh pihak kepolisian” jelasnya.

Pedro juga mengatakan, bahwa sebelum dan pas hari aksi, akses whatssapp dari pihaknya diretas.

“Ada 7 orang yang mengalami peretasan sejak rabu malam (30/3). Mereka adalah empat anggota Blok Politik Pelajar (BPP), ketua BEM UI, koordinator pusat BEM SI, seorang anggota SERASI UP.” lanjut Pedro.

Pihak mahasiswa mencurigai, peretasan ini merupakan upaya untuk menciptakan rasa takut dan mengganggu kelancaran Aksi Nasional. Bahkan dia mengaku ada yang dihubungi oleh aparat.

Meski demikian, Pedro mengatakan, bahwa pihaknya akan tetap mengkampanyekan aksi penolakan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

“Tentulah kami mengajak masyarakat untuk sama-sama marah dan mengkampanyekan serta turun ke jalan untuk melakukan penolakan terhadap aturan tersebut” ujarnya

“Bahan-bahan pokok yang mahal serta kenaikan harga pertamax, itu merupakan bukti nyata bahwa Presiden Jokowi sudah tidak layak menjadi presiden. Karena tidak mampu mensejahterakan kehidupan rakyat” lanjutnya. (Asen/Red/PI)

Loading