PATRAINDONESIA.COM- JAKARTA- Baru-baru ini Pos Indonesia menyelenggarakan acara Book Talk dan Ngopi Sore di Pos Bloc Jakarta. Acara ini mengangkat tema
“Sukses Memimpin di Tengah Chaos Pandemi” dan menjadi bagian dari peluncuran buku terbaru Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur Utama Pos Indonesia, yang berjudul “Thriving on Turbulence”.
Dalam bukunya, Faizal menekankan pentingnya perubahan mindset dari birokratis ke entrepreneurial sebagai kunci selamat dari krisis, terutama di masa pandemi Covid-19.
“Dengan mindset entrepreneurial, artinya mereka punya mental berdagang dan berjualan. Ini skill penting untuk menambah revenue dan menyelamatkan perusahaan,” jelas Faizal saat membuka diskusi buku tersebut.
Faizal mengisahkan tantangan yang dihadapinya sejak ditunjuk sebagai Direktur Utama Pos Indonesia pada tahun 2020, saat perusahaan menghadapi krisis ganda: eksternal dan internal. Dari sisi eksternal, industri terdampak keras oleh pandemi Covid-19.
“Banyak mitra yang mengalami kesulitan. Berbagai macam industri juga mengalami chaos,” katanya.
Di internal, Pos Indonesia juga menghadapi berbagai masalah kompleks. Ada tiga faktor utama yang menurut Faizal menyebabkan penurunan kinerja Pos Indonesia: performansi finansial yang melemah, ketertinggalan dalam persaingan bisnis, khususnya di sektor jasa kurir dan logistik, serta masalah kedisiplinan operasional.
Dalam bukunya, Faizal menyoroti pentingnya agile leadership atau kepemimpinan yang tangkas dalam menghadapi krisis.Menurutnya, seorang pemimpin harus mampu bertindak cepat dan inovatif, mengambil keputusan situasional yang tepat untuk merespons keadaan yang penuh turbulensi.
“Saat memimpin di tengah krisis, segala keputusan adalah beta,” ujar Faizal, menggambarkan bahwa keputusan yang diambil selalu bersifat sementara dan dapat berubah sesuai situasi.
Faizal juga menekankan pentingnya fokus pada penyelesaian pain-point perusahaan dan aksi nyata di masa krisis. Prioritas pertama seorang pemimpin, menurut Faizal, adalah menciptakan sense of crisis dalam organisasi dan membangun koalisi yang solid untuk melakukan transformasi.
“Dalam konteks Pos Indonesia, hal ini ditunjukkan lewat soliditas di antara BOD, komisaris, dan pemegang saham,” jelasnya.
Strategi kepemimpinan Faizal terbukti berhasil membawa Pos Indonesia melewati krisis. Perusahaan tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga bersaing dengan kompetitor dan memenangkan pasar. Kini, Pos Indonesia tengah bersiap untuk menjadi perusahaan logistik kebanggaan nasional dengan menjadi grup holding.
Dengan keberhasilan ini, Faizal berharap Pos Indonesia dapat terus berkembang dan berkontribusi lebih besar bagi bangsa.