PATRAINDONESIA.COM-Kapuas Hulu- memasuki babak penting menjelang Pilkada 2024. Hasil survei yang dirilis oleh Geopolitik Research Centre (GRC) menunjukkan pasangan Wahyudi Hidayat-Oktavianus Wawa unggul atas pasangan Fransiskus Diaan-Sukardi di semua simulasi yang dilakukan pascakampanye dan debat publik.
Hasil Survei Tiga Tahap: Wahyudi-Oktavianus Dominan
Direktur Eksekutif GRC, Alfian Septiansyah, menjelaskan survei ini menggunakan tiga tahap simulasi untuk mengukur elektabilitas calon.
Pada tahap pertama, simulasi pertanyaan terbuka, pasangan Wahyudi-Oktavianus dipilih oleh 48,2% responden, unggul dari Fransiskus-Sukardi yang meraih 41,4%. Sebanyak 10,4% responden belum menentukan pilihan.
BACA JUGA : Dukungan Anak Muda Melonjak, Wahyu-Oktavianus Ungguli Fransiskus-Sukardi di Pilkada Kapuas Hulu
Tahap kedua, melalui simulasi pertanyaan tertutup dengan kuisioner, Wahyudi-Oktavianus semakin memperkuat posisi dengan raihan 53,8%, meninggalkan Fransiskus-Sukardi di angka 40,5%. Persentase responden yang tidak menjawab turun menjadi 5,7%.
Pada tahap terakhir, simulasi menggunakan duplikat surat suara menyerupai pemilihan sesungguhnya, Wahyudi-Oktavianus memperoleh 54,2% suara sah atau 813 suara, dibandingkan Fransiskus-Sukardi yang meraih 44,46% atau 667 suara. Terdapat pula 20 surat suara yang dinyatakan tidak sah.
Strategi Menentukan Nasib Paslon
Alfian menekankan bahwa hasil survei ini menjadi gambaran preferensi politik masyarakat Kapuas Hulu.
“Temuan ini bisa menjadi bahan evaluasi strategi komunikasi dan kampanye bagi kedua pasangan menjelang hari pemungutan suara,” ujar Alfian, Jumat (22/11/2024).
Meski begitu, angka responden yang belum menentukan pilihan tetap menjadi variabel penting yang dapat mengubah peta persaingan hingga hari pencoblosan.
Survei ini melibatkan 1.500 responden yang dipilih menggunakan metode Multistage Random Sampling. Responden merepresentasikan demografi masyarakat Kapuas Hulu, termasuk usia, jenis kelamin, dan pendidikan.
BACA JUGA : Peta Dukungan Pilkada Kaltim: Rudy-Seno di puncak Survei, Isran Noor-Hadi Terancam Gagal?
Dengan margin of error 2,52% dan tingkat kepercayaan 95%, survei ini dianggap memiliki validitas dan reliabilitas tinggi. Proses survei dilakukan secara tatap muka pada 10-20 November 2024.
Pengamat: Anomali Kutukan Petahana
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Muhammad Sutisna, menilai keunggulan Wahyudi-Oktavianus bukan hal mengejutkan.
“Fransiskus sebagai bupati petahana menghadapi tantangan berat karena tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerjanya di bawah 50%,” kata Sutisna.
Menurutnya, ada anomali di mana banyak petahana kalah dari mantan wakilnya saat bertarung di Pilkada.
“Posisi Wakil Bupati seperti Wahyudi cenderung tidak sepenuhnya terlibat dalam kegagalan kepemimpinan. Masyarakat melihat peluang perbaikan dari figur yang lebih segar,” ujarnya.
Survei GRC ini, lanjut Sutisna, bisa menjadi acuan masyarakat dalam menentukan pilihan.
“Namun, dinamika menjelang pemungutan suara tetap bisa berubah.Pasangan mana yang paling mampu meyakinkan pemilih ragu, itulah yang akan keluar sebagai pemenang,” tutupnya.
Komentar