PATRAINDONESIA.COM (BARSEL) – Momen Bulan Suci Ramadan, merupakan ritual keagamaan umat Islam seluruh dunia. Dalam ritual keagamaan tersebut, umat Islam diwajibkan berpuasa untuk menunaikan Rukun Islam.
Diantara rukun Islam tersebut adalah, Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat dan Naik Haji bagi yang mampu.
Pada bulan suci Ramadan itu pula, dimanfaatkan para pedagang berjualan untuk mengais rejeki, dengan menyajikan aneka ragam makanan dan minuman berupa Takjil Ramadan, bagi umat Islam yang berbuka puasa guna melepaskan dahaga dan rasa lapar.
Tetapi, diantara makanan dan minuman yang dijual para pedagang tersebut, tidak terjamin kehigienisannya bagi kesehatan konsumen yang mengkonsumsinya.
Diduga masih banyak pedagang nakal demi mengais keuntungan dalam pembuatannya tidak bersih dan masih menggunakan bahan-bahan berbahaya.
Oleh sebab itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) Kalimantan Tengah, Tri Wahyuni, mengimbau para pedagang menjaga kebersihan dagangannya agar tidak terpapar kuman saat pembuatannya.
“Kemudian makanan dan minuman juga tidak dicampur menggunakan bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan,” terang dia, Sabtu (23/03/2024) kepada awak media di Buntok.
Dijelaskan dia, diantara bahan-bahan berbahaya itu seperti, bahan pengawet, pemanis buatan, dan pewarna makanan berbahan kimia anorganik.
Untuk mengatasi para pedagang nakal yang menjual aneka ragam makanan dan minuman berbahan berbahaya tersebut, dibutuhkan peran pemerintah dalam melaksanakan fungsi kontrol. Melalui dinas dan instansi terkait, untuk saling bekerjasama dengan pihak Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM).
“Untuk melaksanakan pembinaan dan pemberitahuan guna menjamin kehigienisan makanan yang dijual para pedagang,” demikian kata penutup politisi PDI Perjuangan Barsel itu. (Amar/Red/PI).