PATRAINDONESIA. COM (Wonosari, Gunung Kidul) -Selasa (26/7/2022) malam, warga Padukuhan Gatak, nampak berbondong-bondong menuju Kantor Balai Dusun setempat. Musababnya, dusun yang masuk wilayah administrasi Desa Gari, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, itu sedang melaksanakan tradisi bersih desa atau lebih dikenal dengan ‘Rasulan’.
Ketua Panitia Rasulan Dusun Gatak Jasmin mengatakan, rangkaian tradisi bersih desa ini sudah dimulai sejak 17 Juli. Kala itu tradisi dimulai dengan kegiatan lomba persahabatan yang digelar Karangtaruna setempat.
Kemudian, kata Jasmin kegiatan berlanjut dengan pagelaran pentas seni Jathil atau kuda lumping dari grub seni Jogo Rogo Kudo Satrio, pada tanggal 22 Juli. “Pentas seni ini berlangsung sangat meriah. Masyarakat sangat antusias menyaksikan jathilan,” ungkap Jasmin, saat penutupan Rasulan, secara livestreaming Youtube Sorot Media, Selasa malam.
Lalu jelas Jasmin, pada tanggal 23 Juli kegiatan berlanjut pementasan seni ‘doger’ atau Reog Ponorogo Manggolo Mudo Utomo. “Pementasan tak kalah meriah. Penonton juga tumpah ruah,” bebernya.
Tidak cukup sampai di sini, menurut Jasmin tradisi ‘Rasulan’ berlanjut acara puncak pada Senin (25/7/2022) dengan pementasan seni Tari Ledek Gogek yang digelar, di Sendang Kahuripan, atau masyarakat setempat lebih mengenal dengan Sendang Kaliripan.
“Pementasan ledek mulai dari sendang kemudian diarak ke Kantor Balai Dusun Gatak, berlanjut dengan upacara adat,” terang Jasmin.
Jasmin mengungkapkan, tradisi ‘Rasulan’ ini ditutup dengan pagelaran wayang kulit dengan Dalang Ki Hening Sudarsono. “Wayang kulit ini digelar semalam suntuk. Lakonnya Gatotkaca Winisuda,” bebernya.
Jasmin menegaskan, bahwa rangkaian tradisi ‘Rasulan’ ini digelar melalui anggaran swadaya masyarakat. “Ini jelas menunjukan kerukunan warga Dusun Gatak yang kita cintai ini. Semoga tradisi ‘Rasulan’ tahun depan juga berlangsung meriah,” harapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Gari Widodo mengucapkan terimakasih kepada seluruh warga Padukuhan Gatak atas partisipasinya terhadap pelestarian budaya.
“Saya mewakili Pemerintahan Kelurahan Gari mengucapkan terimakasih. Ini luar biasa, karena tradisi ‘Rasulan’ ini dilaksanakan dengan anggaran swadaya masyarakat,” terang Widodo. (Rhoma/Red/PI)