PATRAINDONESIA.COM (Bekasi) – Dihimpun dari kelangkaaan minyak goreng tak sedikit yang ingin mengetahui proses penghasil minyak makan dari sawit.
Crude Palm Oil (CPO) adalah bahan dasar pembuatan minyak nabati yang dihasilkan dari pepohonan sawit.
Sawit yang sudah siap di olah dilakukan proses dasar yaitu pengilingan untuk memisahkan antara serabut dan biji sawit (kernal).
Kemudian dicampur dengan air panas untuk mengambil kandungan serabut yang disebut dengan Crude Palm Oil (CPO).
Setelah dilakukan pencampuran, serabut tersebut akan dipisahkan dan di pras sampai kandungan minyak CPO terpisahkan.
CPO yang masih tercampur dengan air, akan diproses dengan metode destilasi untuk memisahkan antara air dan CPO.
Sampai pada tahap ini maka akan dilakukan proses berikutnya dengan metode faksinasi dan refeneri sampai menghasilkan minyak olein.
Menurut nara sumber Rochmat Umar sebagai akademisi dan juga pekerja sebagai Rnd memaparkan secara singkat metode proses refeneri dan fraksinasi yang diketahui.
“Proses refenery adalah untuk memurnikan Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan dasar untuk pengolahan minyak sehingga di dapatkan RBDPO (Refined Bleache Deodorised Palm Oil) yang berkualitas tinggi.
Pada tahap refenery mempunyai dua tahapan yakni pre treatment dan deodorized. Proses pre treatment terdiri dari proses penghilangan gum (deguming) dengan cara penambahan asam phospat dan kemudian dilakukan proses pemucatan (Bleaching) dengan cara penambahan bleachng earth, kemudian dilakuan penyaringan dengan menggunakan filter untuk menghasilakn DBPO (Deguming Bleach Palm Oil) dan membuang spent eart yang dihasilkan dari sisa bleaching earth.
Pada tahap deodorized dilakukan meliputi proses pemisahan FFA (Free Fatty Acid), penghilangan zat – zat penimbul bau dan pemecahan senyawa karoten secara termal, sehingga didapatka RBDPO ( Refined Bleach Deodorized Palm Oil) dan
PFAD (Palm Fatty Acid Destilate),”ucapnya
Fraksinasi adalah metode fisik dengan menggunakan sifat kristalisasi dari trigliserida untuk memisahkan campuran menjadi leleh rendah fraksi cair dan lebur tinggi fraksi cair.
Saya jelaskan Proses fraksinasi yang dilakukan adalah proses fraksinasi kering (dry fractionation). Dengan pendinginan RBDPO akan terpisah menjadi dua fraksi yaitu fraksi padat berupa stearin dan fraksi cair berupa olein,” jelas Umar kepada PATRAINDONESIA.COM Senin (21/02/2022).
Dalam hal ini kandungan minyak goreng yang menjadi kelangkaan diberbagai daerah adalah minyak sawit berjenis olein. (Asen/red/PI)