PATRAINDONESIA.COM-(Jakarta)-Kekisruhan penghuni apartemen The Mansion Jasmine kembali memanas setelah beberapa hari sebelumnya Ketua Pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (PPPRS) The Mansion Jasmine kembali melakukan Rapat Umum Anggota Tahunan (RUTA) di salah satu hotel daerah Jakarta Utara, Jumat, 16 Juni 2023.
Dalam rapat tersebut membahas salah satu adalah laporan pengelolaan keuangan anggaran tahun 2022 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Independen, namun para penghuni dengan tegas menolak laporan yang disampaikan oleh Ketua PPPRS.
Menyikapi RUTA yang sudah terselenggara akhirnya Para penghuni apartemen The Mansion Jasmine mengadakan pertemuan secara internal, Selasa, (18/07/2023) di Function Room lantai 7, Apartemen The Mansion Jasmine, Kemayoran, Jakarta Pusat dirapat tersebut selain memprotes kebijakan, mereka juga menyampaikan alasannya menolak laporan yang dinilai tidak transparan.
Seorang penghuni mengaku kecewa dengan kepemimpinan Ketua pengurus PPPRS saat ini ia menduga Ketua PPPRS memperkaya diri sebab banyaknya temuan fasilitas apartemen yang tidak terawat dengan layak.
Diketahui sebelum apartemen The Mansion Jasmine sempat viral setelah apartemen tersebut mengalami Black Out listrik selama 6 Jam, viralnya kasus tersebut membuat penghuni geram pasalnya banyak fasilitas apartemen yang tidak terpelihara dengan baik.
Merasa dicurangi sebagian penghuni meminta agar Ketua Pengurus PPPRS untuk mempertanggung dan mundur dari jabatannya, Ronny Suwandi mantan pengawas PPPRS mengatakan pihaknya sempat diajak berdamai dengan pengurus PPPRS namun tiba-tiba niat ajakan damai tersebut ditarik kembali dengan alasan yang tidak masuk akal.
“Kita diwakili oleh pak Rudi untuk negosiasi, negosiasi yang terjadi itu ada perjanjian yang sudah ditanda tangani ada perubahan sedikit ya, setelah dilihat perjanjian tersebut bahwa perjanjiannya harus dibuat secara berimbang” Kata Ronny.
Mendengar apa yang disampaikan oleh Ronny Suwandi sebagian warga sontak bersorakan yang hadir dalam pertemuan malam itu, “saya cuma bilang, kalau kita di bodohi berkali-kali masih oke, namanya kita gak pantes hidup, soalnya kita bodohnya keterlaluan”, ujar seorang penghuni.
Ronny Suwandi menambahkan inti perjanjian tersebut bahwa pihak Ketua pengurus PPPRS siap mundur dan melimpahkan jabatannya pada 1 Juli 2023 tapi meminta untuk tidak mengungkit lagi yang sudah terjadi.
“Inti dari perjanjian itu dia mau mengundurkan diri ia akan melimpahkan ke PLT atau PAW pada tanggal 1 Juli tapi dia minta untuk release and discharge ya, untuk yang sudah-sudah jangan dibahas lagi, akhir dari pertemuan itu kita sepakati, tapi setelah dia pulang seseorang yang dekat dengan Ketua PPPRS menginformasikan ke kita bahwa ada perubahan, dia (Ketua pengurus PPPRS) tidak mau mundur, alasannya bawa-bawa di dinas tidak bisalah dan dia akan tetap menjabat sampai akhir periode,” pungkasnya.