PATRAINDONESIA.COM (JAKARTA) – Pada saat acara open house Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (10/4 /2024).
Istana Kepresidenan telah menyiapkan 3.300 paket sembako untuk acara open house tersebut. Penyalurannya pun dilakukan secara selektif, menyasar mereka yang dianggap paling membutuhkan setelah selesai menyampaikan salam kepada Presiden dan Ibu Negara.
Acara open house ini memberikan kesempatan masyarakat untuk bertemu langsung dengan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana mulai pukul 09.00 hingga 11.00. Banyak peserta yang datang lebih awal untuk mengantisipasi kesempatan ini.
Ada yang mengantri sejak subuh atau bahkan bermalam di luar. Masyarakat dari berbagai daerah menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan Presiden Jokowi, apalagi ini merupakan masa jabatan terakhirnya sebagai Presiden sebelum masa jabatannya berakhir.
Keributan antar peserta yang mengantri sembako sehingga ada beberapa orang yang terdorong hingga terluka. Situasi memanas terjadi antara warga yang sudah bersalaman dengan Presiden Joko Widodo dengan warga yang baru masuk ke kawasan Istana Kepresidenan.
Biro Protokol Kepresidenan Yusuf Permana, Kepala Biro Protokol Kepresidenan, membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan, tawuran terjadi saat masyarakat berebut sembako dan makanan di tenda pembagian.
“Tidak semua peserta menerima sembako karena diperuntukkan bagi mereka yang teridentifikasi membutuhkan bantuan,” ujar Yusuf saat dikonfirmasi patraindonesia.com
“Untuk masyarakat yang dilarikan ke RS akan diberikan bantuan pengobatan dan sembako,” tutur Yusuf.
Diberitakan sebelumnya, warga yang mengantre sembako di open house Presiden RI Joko Widodo banyak yang pingsan dan mengalami luka terbuka. “Banyak yang pingsan di dalam, sampai ada yang luka juga,” kata salah seorang warga, Anjasari (32). (Anton/Red/PI).