PATRAINDONESIA.COM (Aceh) – Himpunan Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (HMPWK) mengadakan seminar Talk Show Internasional.
Tema yang digagas “Energy Transition to Suports Suistanvle Develepoment for Eco-Friendly Aceh.”
Acara ini berlangsung di gedung Aula Taman Budaya, Seutui, Banda Aceh pada tanggal 07 oktober 2023 diwaktu 14.30 wib sampai 17.00 wib.
Acara ini di pimpin oleh moderator yang bernama bapak Putra Rizki yang merupakan dosen Perencanaan Wilayah dan Kota menjelaskan bahwa setiap pemateri mendapatkan hak bicara sebanyak waktu 20 menit.
“Yang kami berikan dan kami akan buka dua sesi tanya jawab agar seminar ini dihiasi penggabungan intelektual pemikiran muda dan tua sehingga seminar ini menghasilkan sebuah sesuatu hal yang baru,” ucap Putra Rizki.
Pemateri pertama yaitu Doto Muhammad Abdullah Muhammad Said yang merupakan Profesor UITM Kampus Sri Iskandar dan juga putra Malaysia menjelaskan bahwa beliau semenjak berada di Aceh terkhusus banda aceh
“Terminologi tentang Aceh terutama kota banda Aceh yaitu yang pertama bahwa banda aceh harus ramah lingkungan, banda aceh pembangunan berkelanjutan dan energi transisi,” ungkapnya.
“Saya akan membahas tentang dari sisi pembangunan berkelanjutan yaitu menurut saya ada beberapa syarat yang menjadi indikator tentang konsep pembangunan berkelanjutan yaitu Sumber tenaga, proses penghasilan tenaga,” lanjut Doto.
“Saya akan membahas materi tentang Konsep ramah lingkungan yang dimana bahwa banda aceh itu harus lebih banyak lagi tanaman yang dikombinasikan dengan infrastruktur agar bisa mewujudkan banda aceh sebagai kota ramah lingkungan,” jelas Doto
“Saya akan membahas konsep transisi energi yang harus diwujudkan diband aceh yang dimana banda aceh harus bisa memanfaatkan energi energi yang tidak aktif lagi namun bisa direpaird kembali agar bisa dimanfaatkan lagi sehingga itu membuat banda aceh menjadi kota yang kaya akan energi,” tuturnya.
Pemateri kedua yaitu seorang dosen Urban Design atau rancang kota yang bernama Muhammad Doni Koerniawan yang menjelaskan tentang nilai yang baik harga yang berkualitas dan waktu yang tepat.
“Sebagai kota yang berkualitas baik dalam pembangunan dan juga kita harus mengkombinasikan antara infrastruktur dan juga cultural budaya sehingga menghasilkan green city kota yang mampu didesain untuk transisi energi,” pungkasnya. (Adi/Red/PI).