PATRAINDONESIA.COM (Lampung) – Pahroni akhirnya menjadi buron polisi. Akibat ulahnya membacok wartawan beberapa waktu lalu, ia berurusan dengan polisi. Tetapi ketika perkaranya mau diusut, petambang emas itu mendadak menghilang.
Kini, Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Lampung Resor Pesawaran, mengeluarkan Surat Daftar Pencarian Orang (DPO) dengan nomor : DPO/01/II/2023/ Reskrim.
Untuk (diawasi / diminta keterangan / ditangkap / diserahkan ) kepada : Polres Pesawaran, dalam surat yang dikeluarkan oleh Polres Pesawaran Dengan Nomor : DPO/01/1/2023/ Reskrim Tanggal : 03 februari 2023.
Keterangan dalam daftar pencarian orang (DPO) yang di keluarkan oleh Polres Pesawaran tersebut isinya antara lain:
1. Nama : Pahrowi Bin Yasin (alm).
2. Tempat tanggal lahir/umur 46 tahun.
3. Jenis kelamin laki-laki.
4. Suku/Bangsa Sunda/Indonesia.
5. Alamat tempat tinggal terahir : Kp Sentul rt/rw 012/001 Kel, Sentul Kec, Kragilan Kab, Serang Provinsi Banten.
6. Pekerjaan terakhir wiraswasta.
7. No telp / Fex / email : Tidak ada
8. Pernah dihukum/perkara/lamanya = Belum pernah dihukum.
9. Nomor KTP /Paspor : 3604110606700004.
10. NPWP : Tidak ada.
11. Cici-ciri khusus : Rambut lurus hitam, Kulit sawo matang, mata coklat, bibir hitam, Badan Gemuk.
12. Melanggar pasal 351 KUHPidana.
13. Nomor Reg, kejahatan/ pelanggaran.
14. Lain-lain LP/B.774/XII/2022/SPKT/Polres Pesawaran/Polda Lampung, tanggal 05 Desember 2022.
Kecamatan Gedong Tataan, 03 Februari 2023 atas nama Kepala Kepolisian Resor Pesawaran.
Sempat viral di beberapa media online dan cetak terkait tragedi pembacokan yang menimpa seorang wartawan yang bernama Faisal beberapa waktu yang lalu. Faisak saat itu sedang mengonfirmasi pemilik tambang emas yang diduga ilegal,
Diberitakan sebelumnya, pemilik tambang emas rakyat membacok tangan dan kepala wartawan yang hendak konfirmasi terkait pengolahan bahan emas yang diduga ilegal di Desa Mulyosari, Kecamatan Wayratai, Kabupaten Pesawaran, Senin (05/12/2022), pukul 10.00 WIB.
Dalam video yang terekam saat kejadian, Faisal (38), wartawan “Amperanews.com” lari setelah dipukul dan dibacok pelaku sambil berteriak “matiin … matiin (kamera) Kamu itu”.
Menurut korban kepada media saat di Polres Pesawaran, pukul 16.00 WIB, dia ingin konfirmasi keberadaan tambang emas tersebut.
Seseorang yang mengaku pemilik tambang balik bertanya untuk apakah ngambil foto.
Belum sempat dijawab, versi korban, pemilik tambang yang belum diketahui identitasnya menghantamkan kayu dan membacok dirinya. Korban langsung lari dengan beberapa luka ditubuhnya.
Setelah dilaporkan ke pihak berwajib, akhirnya diketahui bahwa petambang ilegal itu bernama Pahroni. Dan kini Pahroni tidak diketahui keberadaannya. (Pernong/Red/PI).