PATRAINDONESIA.COM (Solo) – Kantor Gojek Solo Raya di Jl.Dr Rajiman (depan Batik Omah Laweyan) Kelurahan Shondakan Laweyan, Surakarta diserbu ratusan driver Gojek se-SoloRaya.
Aksi demo driver gojek se-Solo Raya berlangsung pada hari Senin (22/11/2021) pukul 09.00 – 12.00 Wib . Mereka menuntut pihak manajemen Gojek mengembalikan tarif ongkir Go-Food menjadi Rp 8.000 kembali.
Dengan tajuk ‘Aksi Damai Tolak Tarif 64K di Solo Raya.’
Demo hari ini diikuti kurang lebih 400 orang driver gojek se-Solo Raya di 7 kabupaten. Surakarta, Boyolali , Sukoharjo ,Karanganyar Wonogiri, Sragen dan Klaten.
Titik kumpul pada aksi demo kali ini berada di lapangan Sriwaru Shondakan Laweyan, Surakarta
Josafat koordinator umum aksi menyampaikan bahwa aksi ini karena adanya keresahan yang dirasakan oleh para driver gojek terutama berkaitan dengan tarif antar Gofood yang semula Rp8.000 turun menjadi Rp6.400.
“Gojek telah melanggar Kepmenhub no KP 348 tahun 2019, tanggal 25 Maret tahun 2019 lampiran II pada poin 1c. Tentang Pedoman Perhitungan Biaya Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan Dengan Aplikasi,” kata Josafat
“Kami driver gojek se-Solo Raya menolak penurunan tarif ongkir GoFood dari semula Rp8.000 turun menjadi Rp6.400,” teriak Hanafi di tengah aksi demo.
Kondisi seperti ini adalah salah satu buntunya komunikasi antara mitra dengan aplikator sebagai penyedia jasa layanan.
“Apa yang teman-teman sampaikan sudah kami tangkap sejak lama. Saat inipun sedang terjadi pembahasan. Apapun yang kalian sampaikan semoga hari ini ada titik terang,” kata Bambang perwakilan dari kantor Gojek Solo Raya di depan semua driver Gojek yang demo.
Mulawarman, Head of Regional Corporate Affairs Gojek Central & West Java menyatakan bahwa PT Gojek selalu terbuka dengan aspirasi dan masukan dari para mitra.
“Kami selalu terbuka terhadap masukan apapun terkait dengan mitra. Salah satunya melalui kopdar online agar driver dapat menyampaikan aspirasinya,” kata Mulawarman.
Dengan penjagaan ketat dari aparat kepolisian aksi ini berjalan damai tanpa diwarnai dengan kerusuhan.
(Teguh/Red/PI)