PATRAINDONESIA.COM (Tamiang Layang) – Usai mengikuti Pemekaran Kadamangan Patangkep Tutui, sekaligus penetapan Hengki selaku Pejabat Sementara Damang Patangkep Tutui, Rabu (10/8/2022) Pj Damang Banua Lima Rudek Udir menitipkan pesan.
Pesan pada wartawan media online Patraindonesia.com yang disampaikan di Aula Ukir Kala Aheng itu menggambarkan bertapa mulia tugas seorang Damang.
Lebih jauh ia menuturkan sesungguhnya memangku jabatan Damang sangatlah berat. “Saya sendiri pernah menjadi Pangulu Adat Desa Hayaping selama 30 tahun, jadi Damang Paju Sepuluh selama 5 tahun, dan kini dipercayakan oleh DAD Kabupaten Barito Timur (Bartim) dan Bupati Barito Timur menjabat Damang Banua Lima sudah berjalan 2 tahun,” tuturnya.
“Menjadi Damang sangatlah berat tanggung jawabnya, dan tidak sembarang orang bisa menduduki jabatan Kepala Adat ini,” terang Rudek.
Di Sekretariat Kadamangan Benua Lima, Desa Bentot, Kecamatan Patangkep Tutui, Kabupaten Barito Timur (Bartim) Propinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Rudek Udir menyampaikan pesan khusus kepada Tim Ulayat Adat Suku Dayak Lawangan Siet Balai.
“Tim yang sudah saya kukuhkan Sabtu (6/8/2022) l, walau saya tidak sebagai Damang lagi teruslah maju dan pantang menyerah. Ingat apa yang kalian perjuangankan adalah disamping sebagai nilai sejarah Suku Dayak Lawangan juga ada harkat dan martabat dipertahankan disana.”
Ia meminta, agar tim itu terus mengobarkan semangat perjuangan.
“Walau nanti saya tidak lagi sebagai Damang, namun tolong kobarkan semangat perjuangan. Karena disamping nilai sejarah Suku Dayak Lawangan, didalamnya sebagai wujud mempertahankan harkat dan martabat, ” tegas Rudek.
Kini Rudek Udir tutup usia pada umur 74 tahun 16 hari. Banyak suka dan duka dilalui bersama Damang ini.
Ketua Tim Ulayat Adat Suku Dayak Lawangan Siet Balai Robert G Rana SH usai mengikuti prosesi pemakaman lewat media ini menyatakan tekad akan memegang titah dari Alm Rudek Udir.
“Saya selaku Ketua Tim akan perjuangkan tanah leluhur kami, sampai tetes darah penghabisan. Karena apa yang kami tuntut dan pertahankan adalah ada nilai harkat dan martabat para leluhur di sini,” tutup Robert. (Mardianto/Red/PI)