oleh

Berdagang Tas Obrok, Bertahan di Masa PPKM

PATRAINDONESIA.COM (Malang)- Situasi ekonomi yang berubahan semenjak di berlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Kota Malang, membuat semua pelaku usaha mengalami masa krisis.

Bakri (45) asal jalan Kalisari RT/RW 3/2, Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, masih menekuni usahanya sebagai pengrajin kain kanvas.

Tas obrok hasil karyanya, untuk ukuran sedang dihargai Rp. 600.000, sedangkan ukuran jumbo dihargai Rp. 750.000. Pembuatan terpal truk, serta terop juga dikerjakannya.

Untuk penjualannya masih seputaran pulau Jawa saja. Di masa Pandemi ini dia berusaha membuka jaringan usahanya lewat online, di bantu oleh keponakannya Lukman (26).

“Dimasa ini penjualannya merosot drastis, biasanya sehari sehari menghasilkan 2 sampai 3 pesanan tas obrok. Sekarang hanya bisa bertahan, seminggu hanya bisa mengerjakan 1 pesanan,” ungkap Bakri pada Partaindonesia.com Jum’at (15/10/2021) pukul 14.00 WIB.

“Biasanya sehari – harinya saya yang bantu proses memotong kain kanvas tersebut, sekarang paman sendiri yang mengerjakanny,” ucap Lukman. (Andy/red/PI)

Loading