PATRAINDONESIA.COM (Halmahera Tengah) – Kawan Muda yang tergabung dalam kumpulan Gerakan Literasi Komunitas Pemikir (GLKP) menciptakan terobosan baru dengan mengelola buah kelapa menjadi minyak goreng.
Tindakan mereka merupakan respons terhadap harga minyak goreng turunan sawit yang tinggi ditengah kurangnya ekonomi masyarakat setempat.
Sementara harga minyak produk turunan sawit di Kecamatan Patani Utara, Halmahera Tengah harga enceran di kios atau warung ukuran botol sedang 600ML Rp. 20.000. 
Dihadapkan pada harga minyak sawit yang melambung, pemuda-pemuda ini memutuskan untuk mengubah buah kelapa menjadi alternatif minyak goreng yang lebih terjangkau.
Musaraf, Koordinator GLKP, mengungkapkan bahwa mereka telah memulai tahap pertama pengolahan minyak goreng kelapa secara mandiri.
“Untuk membelah kelapa gunakan parang, cungkil daging kelapa kami pakai kore – kore biasa (alat cungkil kelapa) parut kelapanya pakai mesin parutan, dan memisahkan santang kelapa hanya diremas gunakan tangan lalu disaring langsung ke tong plastik”, ungkapnya saat bersama awak media, Selasa (4/6/2024).
Dengan menggunakan teknik tradisional, mereka mampu menghasilkan hingga 100 liter minyak setiap minggu dari sekitar 600 buah kelapa.
Proses pengolahan dilakukan dengan alat sederhana, mulai dari membelah kelapa dengan parang hingga memisahkan daging kelapa dan santan secara manual.
Hasilnya adalah minyak goreng berkualitas tinggi yang siap dijual untuk kebutuhan komunitas dan mendukung program pembelajaran GLKP di kalangan pemuda dan pelajar.
Inisiatif ini bukan hanya tentang menciptakan produk berkualitas, tetapi juga tentang memberdayakan generasi muda dalam menghadapi tantangan ekonomi lokal.(Aslan/Red/PI).
