oleh

Frontal Jatim: “Ayo Bergerak Bersama Rek Perjuangkan Nasib dan Kesejahteraan Kita! “

PATRAINDONESIA.COM (Surabaya) -Frontal Jatim sebagai rumah aspirasi dan wadah perjuangan semua driver ojek online, baik dari R2 maupun dari R4 di Jawa Timur. Mereka terus menyuarakan tuntutan atas keresahan yang dirasakan ojol saat ini.

Tito ketua presidium Frontal Jawa Timur menyampaikan bahwa “Kami hadir , kami datang dan kami ada dari sebuah kumpulan ketidaknyamanan driver ojek online atas perlakuan semena-mena aplikator.’

“Manusiakan manusia lah, kita tahu orang Indonesia itu mudah memahami dan mengerti atau nriman, tapi jangan ditekan. Pekerjaan dan pendapatan di masa seperti ini memang dibutuhkan namun jangan tarif diturunkan. Terlebih di masa Pandemi jumlah orderan turun,” ungkap Tito

Tidak dipungkiri di masa Pandemi Covid-19 orderan turun drastis dan ditambah tarif turun juga. Akhirnya banyak driver ojol memaksakan diri untuk beraktivitas lebih dari biasanya. Hingga fatal akibatnya.

Biasanya 8 sampai 10 jam bekerja, dengan pendapatan cukup buat keluarga. Namun saat ini bisa mencapai 24 jam bekerja untuk bisa membawa pulang rupiah buat keluarga. Itupun kadang cukup buat makan saja.

Akibat memaksakan diri berakibat tingginya kecelakaan driver. Mulai luka gores hingga luka permanen bahkan hingga meninggal dunia. Serangan jantung akibat kelelahan hingga driver meninggal dunia sudah terjadi

Hendry driver Grab mengatakan bahwa di masa pandemi mengharuskan kita on bid lebih lama. Dengan 12 jam bekerja paling banyak 6 sampai 8 order dan pendapatan antara 40-60 ribu. Cukup buat makan dan BBM saja.

“Memang sulit dimasa Pandemi sekarang mendapatkan order. Karena antara jumlah order dan driver tidak berimbang. Untuk mencapai pendapatan 100 ribu perlu berjuang ekstra keras hingga seharian,” ungkapnya kepada Patraindonesia.com di salah satu warkop tempat dia dan kawan-kawan ojol nongkrong menunggu orderan. Senin (21/03/2022)

Tito mengatakan jika fenomena perojolan dimasa Pandemi ini perlu disikapi dengan bijak oleh para aplikator. Jangan menambah beban dengan diturunkan upah. Mereka punya keluarga yang perlu dihidupi.

“Ayo bergerak rek, perjuangkan nasib dan kesejahteraan kita bersama. Jangan punya mental tempe akut. Demo takut hasil ikut. Frontal milik driver ojol Jatim bukan jalan cepu menjabat. Pas demo minggir waktu berhasil merapat,” tegas Tito

Disampaikan pula jika kita hanya mengeluh dengan keadaan tanpa ada usaha maksimal mungkin perubahan tidak akan pernah terjadi. Terus sampai kapan keadaan yang seperti ini dapat bertahan ? Atau menunggu dan pelan-pelan kita akan mati ???

“Bergerak bersama dan berani keluar bersuara untuk menyatakan pendapat akan menjadi cara efektif untuk didengar bagi pemegang kepentingan dalam dunia perojolan. Pemerintah dan wakil rakyat perdulilah, kami juga rakyat Indonesia ,” ungkap Tito kembali

YS. Widada penasehat dan Direktur Patra Indonesia.com mengungkapkan, jika aplikator menjalankan usaha hanya mengikuti kemauannya sendiri maka ketimpangan dan ketidakadilan akan terjadi.

Apalagi Aplikator mengabaikan regulasi serta mengabaikan mitra-mitra usaha.

“Peran aktif pemerintah sebagai regulator sangat dibutuhkan. Hubungan industrial yang baik akan menciptakan tatanan kehidupan yang baik dan berkeadilan. Saling mengawasi, saling menghormati, saling memberi masukan agar hubungan industrial baik dalam pelaksanaannya,” kata Widada

Kami dari Frontal Jatim ingin menegakkan supremasi hukum. Regulasi ojol baik R2 maupun R4 sudah ada payung hukumnya .
Pemerintah jangan tutup mata ada sanksi hukumnya jika itu dilanggar

“Contoh di PM 118 tahun 2019 pada Pasal 36 mengenai sanksi hukum. Di sana ada peringatan tertulis sampai peyang jarang dan tidak pernah dibahas oleh pemerintah !!,” Ungkap Tito.(Teguh/Red/PI)

Loading

Komentar

2 komentar

  1. Harga minyak.tepung makin hati makin naik..tarif ojol makin hari makin menurun..emng kendaraan kami bsa d isi dgn air kah..apakah isi perut pemerinttah jg hnya bsa d isi dgn janji2nya saja..

  2. Dmnaa hati nurani pejabat2 tinggi yg hnya bsa merongrong rakyat kecil..tlg jgn mikirkan perut sendiri..yg kaya nakin kaya yg miskin makin miskin..kita bth keadilan..harga bhan pangan pd naik knp.tarif ojol mala d turunkan..mslh cofid slalu d besar2kan tp mslh keringat para buruh mLa d sepelehkan

Komentar ditutup.