oleh

Kerjasama Litbanghan Dislitbangad dan PT Pindad, Kadislitbangad Hadiri Uji Coba Prototipe Senapan Sniper

-Patra News-32 Dilihat

Patra Indonesia.com | Bandung 

Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Dislitbangad) uji coba Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel hasil kegiatan Litbanghan Dislitbangad kerjasama dengan PT. Pindad (Persero) di Lapangan Tembak Pussenarmed Batujajar, Bandung Barat, Rabu (15/9/2021).

Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD (Kadislitbangad) Brigjen TNI Terry Tresna Purnama selaku Kagiat mengatakan, bahwa uji coba Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel hasil kegiatan Litbanghan Dislitbangad bekerja sama dengan PT. Pindad (Persero) merupakan Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel, yang digunakan untuk menembak sasaran yang relatif jauh dengan hasil bidikan yang akurat serta hasil perkenaan yang dapat melumpuhkan/menghancurkan sasaran.

Pembuatan prototipe ini, dilatarbelakang dari ide pemikiran untuk menciptakan suatu senapan khusus yg dapat melumpuhkan maupun menghancurkan alat perang musuh, sasaran darat seperti Ranpur dan Rantis dan sasaran udara yaitu pesawat udara sayap tetap.

Pada tahun 2018 Dislitbangad bekerja sama dengan PT. Pindad melalui program Litbanghan, telah berhasil membuat Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel dan pada tahun 2021. Dilaksanakan uji coba, guna mendapatkan sertifikasi agar dapat dijadikan informasi pengembangan selanjutnya.

Dalam uji coba Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel hasil kegiatan Litbanghan Dislitbangad, hendaknya disesuaikan dengan Standar Spesifikasi Teknis (SST) Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel hasil Litbanghan yang telah ditentukan dalam persyaratan umum.

Standar Spesifikasi Teknis (SST) Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel ini hendaknya mempedomani pelaksanaan uji coba/sertifikasi saat ini.

“Guna mendapatkan materiel yang berkualitas, maka Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel ini harus memenuhi persyaratan umum, yang meliputi syarat (kaidah) ilpengtek. Aspek yang harus dipertimbangkan dalam persyaratan umum, adalah aspek ekonomi, tingkat teknologi yang digunakan, kemampuan dukungan industri dalam negeri dan kemampuan dukungan logistik nasional. Kendati persyaratan tersebut bersifat kualitatif, namun dalam penilaiannya bentuk angka (kuantitatif) yang telah ditentukan batas-batasnya secara jelas dan harus dijadikan salah satu dasar pertimbangan dalam menganalisa hasil uji coba Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel tersebut,” ujar Kadislitbangad.

Adapun aspek yang menjadi persyaratan umum, seperti materiel/komponen yang digunakan dalam kegiatan pembuatan ataupun Rancang Bangun Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel hasil Litbanghan ini berasal dari dalam negeri. Memiliki nilai ekonomis yang tinggi, baik dalam rangka pengadaan maupun selama penggunaan.

Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel selama pengoperasionalannya memiliki nilai yang lebih tinggi (ekonomis), dibandingkan dengan harga pada saat pengadaannya. Memiliki teknologi yang tinggi/maju.

“Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel harus merupakan produk terbaru dengan menggunakan teknologi yang terbaru/tidak ketinggalan jaman, mudah dalam dukungan dan pengadaan materiel. Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel dalam proses pengadaan suku cadangnya harus dapat terpenuhi sampai dengan habis masa pakainya (Life of Time), memiliki usia pakai yang relatif lama. Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel harus dapat digunakan minimal selama 10 tahun,” tegas Terry dengan penuh semangat dan inspiratif.

Kadislitbangad menambahkan, bahwa yang perlu menjadi pertimbangan dalam persyaratan taktis terhadap syarat-syarat teknis Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel meliputi aspek intelijen. Dimana unsur keamanan dan kerahasiaan harus dipertimbangkan, dari aspek operasional, unsur penggunaan, mobilisasi, dan pemeliharaannya harus mudah, karena orientasi penggunaan Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel ini adalah untuk satuan khusus.

Selain itu aspek personel, unsur kenyamanan dan keamanan bagi prajurit pengguna juga harus diutamakan, termasuk dari aspek logistik unsur pembekalan dan pendistribusiannya, sehingga yang menjadi persyaratan taktisnya adalah memiliki ketelitian tembak tinggi.

“Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel dapat memberikan akurasi penembakan yang baik, tahan terhadap pengaruh lingkungan. Prototipe Senapan Sniper juga dapat menyesuaikan dengan kondisi lingkungan di sekitarnya, mudah dalam pembawaan, pemeliharaan dan pelayanan. Prototipe Senapan Sniper dapat dengan mudah digunakan oleh prajurit baik dalam pembawaan, pemeliharaan dan saat dioperasionalkan tahan terhadap goncangan. Prototipe Senapan Sniper dapat menahan goncangan terbatas saat bergerak dan akibat adanya benturan ringan saat pembawaan, mudah saat bongkar pasang tanpa alat khusus. Prototipe Senapan Sniper dapat dibongkar pasang tanpa menggunakan alat khusus, aman dalam penggunaan. Prototipe Senapan Sniper dapat memberikan keamanan pada saat dioperasionalkan oleh prajurit, memiliki jarak efektif relatif jauh. Prototipe Senapan Sniper masih dapat menembak sasaran dengan tepat dengan memakai alat bidik optik yang melekat padanya,” jelasnya.

Dalam uji coba, tim uji Mayor Cpl Edi Suwarno menjelaskan pelaksanaan pengujian dengan aspek-aspek, sebagai berikut, pertama materi uji aspek konstruksi dan perlangkapan merupakan persyaratan rancang bangun Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel seperti berat, dimensi, tipe dan lain-lain. Kedua, materi uji aspek kemampuan, merupakan persyaratan yang menggambarkan nilai guna materiel tersebut pada saat digunakan untuk melaksanakan tugas pokok satuan.

Ketiga, materi uji aspek kelancaran kerja merupakan persyaratan yang berkaitan dengan tidak berfungsinya penggunaan Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel baik dalam kondisi normal maupun kondisi ekstrim, seperti tahan terhadap pengaruh cuaca dan medan serta daya tahan pada penggunaan terus-menerus maupun perlakuan kasar terbatas.

Keempat, materi uji aspek insani, merupakan persyaratan yang berkaitan dengan kenyamanan dan keamanan terhadap personel pengguna pada saat materiel dibawa mobilitas maupun dioperasionalkan.

Kadislitbangad, Brigjen TNI Terry Tresna Purnama mengahdiri kegiatan Litbanghan Dislitbangad kerjasama dengan PT. Pindad (Persero) di Lapangan Tembak Pussenarmed Batujajar, Bandung Barat, Rabu (15/9/2021).

Hadir dalam uji coba Prototipe Senapan Sniper Kaliber 20 mm Anti Materiel hasil kegiatan Litbanghan Dislitbangad, antara lain Paban III/Litbangasro Srenaad, Paban IV/Binsisops Sopsad, Kasubditbinsiapsat dan Alutsista Sdirsen Pussenif Kodiklatad, Kapal Kopassus, Kasubditbinjat Optronik Sdircab Puspalad, Kadislaikad, Kaliti Dislitbangad, Pa Ahli Matut Dislitbangad, Kasubdismat Dislitbangad, Kalab Dislitbangad dan Mitra Kerja Indhan terkait dari PT. Pindad (Persero).  (red/lmc)

Loading