oleh

UMKM Ratu Eceng Merubah Gulma Menjadi Produk Berguna

PATRAINDONESIA.COM (Tangerang) – Di tengah hiruk-pikuk perkotaan Tangerang, tersembunyi sebuah permata yang bernama Ibu Ieko Damayanti. Beralamat di Jl. H. Jali, Gg. As Syukur 1 No. 45, RT 02/02, Kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang, beliau dikenal dengan julukan “Ratu Eceng Gondok” berkat keterampilannya mengubah limbah tanaman eceng gondok menjadi kerajinan tangan bernilai tinggi.

Ibu Ieko Damayanti telah menggeluti dunia kerajinan eceng gondok selama lebih dari dua dekade. Berawal dari keinginan untuk mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh tanaman yang sering kali dianggap sebagai gulma ini, ia mulai mengolahnya menjadi produk-produk kreatif. Berbagai hasil karyanya seperti tas, dompet, tikar, dan dekorasi rumah lainnya kini menjadi barang yang diincar banyak orang, baik di dalam maupun luar negeri.

“Eceng gondok sering kali menjadi masalah di perairan kita karena pertumbuhannya yang cepat dan sulit dikendalikan. Namun, saya melihat peluang di sini. Dengan sedikit kreativitas, eceng gondok bisa menjadi sumber penghasilan dan juga membantu membersihkan lingkungan,” ujar Ibu Ieko saat diwawancarai wartawan Patraindonesia.com dan PatraTV pada Rabu 31 Juli 2024.

Proses kreatif Ibu Ieko dimulai dengan pengumpulan eceng gondok dari perairan sekitar Tangerang. Setelah melalui proses pengeringan dan pemilahan, batang-batang eceng gondok yang semula tak berharga ini diolah dengan tangan terampil menjadi produk-produk yang tidak hanya fungsional, tetapi juga estetik. Keunikan dan kualitas dari kerajinan tangan Ibu Ieko membuat produknya memiliki daya tarik tersendiri di pasar.

“Bagi saya, setiap batang eceng gondok memiliki potensi yang luar biasa. Yang dibutuhkan hanyalah kreativitas dan kerja keras untuk mengeluarkan potensi tersebut,” tambahnya.

Produk-produk buatan Ibu Ieko tidak hanya diminati di dalam negeri, tetapi juga telah merambah pasar internasional. Ia berhasil menembus pasar global dengan memanfaatkan media sosial dan pameran-pameran kerajinan internasional. Keberhasilannya ini tidak hanya membawa nama baik bagi dirinya sendiri, tetapi juga mengangkat pamor produk kerajinan lokal Indonesia di mata dunia.

“Melihat hasil karya kami dipakai oleh orang-orang dari berbagai belahan dunia sangat membanggakan. Ini membuktikan bahwa produk lokal kita memiliki kualitas yang mampu bersaing di pasar global,” ungkapnya dengan bangga.

Selain fokus pada pengembangan produk, Ibu Ieko juga aktif memberdayakan masyarakat sekitar. Ia memberikan pelatihan kerajinan eceng gondok kepada ibu-ibu rumah tangga dan remaja putus sekolah di lingkungannya. Dengan pelatihan ini, mereka tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga mendapatkan penghasilan tambahan.

“Saya ingin berbagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki agar lebih banyak orang bisa merasakan manfaat dari kerajinan eceng gondok. Bersama-sama, kita bisa menciptakan perubahan positif bagi lingkungan dan kehidupan kita,” jelas Ibu Ieko.

Perjalanan Ibu Ieko dalam mengembangkan usahanya juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya adalah dari Binus University melalui BINUS ASO School of Engineering yang memberikan bantuan berupa mesin jahit dan mesin lainnya. Ir. Yosica Mariana, S.T., M.T, IPU, ASEAN Eng., Kepala Program Product Design Engineering, menyatakan ketertarikannya untuk bekerja sama dengan Ratu Eceng dalam memberikan pelatihan lebih lanjut.

“Kami sangat tertarik dengan apa yang dilakukan Ibu Ieko. Kerajinan eceng gondok tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tetapi juga nilai edukasi dan lingkungan yang sangat tinggi. Kami berharap bisa berkontribusi dalam pengembangan usaha ini,” ujar Yosica Mariana.

Di masa depan, Ibu Ieko berharap dapat terus mengembangkan usahanya dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Ia bermimpi untuk membuka galeri kerajinan yang tidak hanya menjual produk, tetapi juga menjadi pusat edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya kreativitas dan keberlanjutan lingkungan.

Dr. Pantri Heriyati M.Comm, sebagai Centre for Business and Social Empowerment Binus University, siap berkolaborasi dengan UMKM yang ada di Tangerang Raya dan sekitarnya. Khususnya dalam bidang pelatihan untuk fotografi produk agar lebih menarik nilai jualnya.

Harapannya adalah Ibu Ieko bersedia memberikan pelatihan kepada para mahasiswa terutama mahasiswa asing sekaligus untuk branding produknya ujar Yosica menerangkan. Karena Binus University kerapkali kedatangan mahasiswa asing ke kampus, seperti beberapa waktu lalu kedatangan mahasiswa dari Nanyang Polytechnic untuk belajar bersama dengan mahasiswa dari Program Product Design Engineering mengerjakan sebuah proyek desain bertemakan sirkular ekonomi bersama.(Marully/Guskur/Red/PI).

Loading