PATRAINDONESIA.COM (Jakarta) – Dewan Pakar Poetra Nusantara Institute Prof Dr Harijono Djojodihardjo mendapat penghargaan ‘Nurtanio Award’ dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) , Senin (27/11/2023). BRIN memberikan penghargaan tinggi kepada Prof Dr Harijono Djojodihardo atas dedikasinya dalam mengembangkan dan memajukan sektor kedirgantaraan dan keantariksaan di Indonesia.
Penghargaaan Nurtanio Award itu diserahkan oleh Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di Auditorium Sumitro Djojohadikusumo, Gedung BJ Habibie, Jakarta.
“Kami berharap acara ini dapat memberikan inspirasi khususnya generasi muda untuk bisa semakin mencintai dan fokus kepada keantariksaan dan kedirgantaraan, seperti yang ditunjukkan melalui dedikasi Profesor Harijono penerima Nurtanio Award,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko usai menyerahkan plakat penghargaan kepada Prof Harijono.
Selain memberikan penghargaan Nurtanio Award kepada Prof Dr Harijono, BRIN juga memberikan Nurtanio Pringgoadisuryo Memorial Lecture kepada Adi Rahman Adiwoso, M.Sc. Adi adalah seorang professional di bidang industri satelit dan keantariksaan yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN).
Lebih lanjut Handoko menuturkan dunia kedirgantaraan dan penerbangan saat ini membutuhkan alat eksperimental dan komputasi yang modern sehingga penelitian bisa terus dilakukan, salah satunya dengan pendekatan machine learning.
Dikisahkannya, BRIN saat ini sedang mengembangkan teknologi penginderaan jauh dan analisis citra satelit berbasis kecerdasan buatan yang bertujuan memperkuat sistem peringatan dini bencana di Indonesia.
“Karena itu, semangat yang dimiliki Nurtanio diharapkan dapat mendorong para periset untuk terus membangun negeri melalui kontribusi nyata di bidang antariksa dan kedirgantaraan,” kata Handoko.
Prof Harijono Djojodihardjo adalah mantan Guru Besar Institut Teknologi Bandung dan Universitas Al-Azhar Indonesia yang telah berkiprah dalam dunia penerbangan dan antariksa di Indonesia selama puluhan tahun. Karyanya di bidang keantariksaan, termasuk menulis dan menerbitkan buku nyaris tak terhitung jumlahnya.
“Penghargaan ini merupakan suatu kehormatan besar dan pengakuan nasional atas karya bakti saya selama ini,” ujar Harijono.
Menurut Harijono, mendapatkan penghargaan bukanlah tujuan utamanya. Dia berharap anugerah ini bisa memotivasi generasi penerus untuk terus berkarya. Dia mengatakan penghargaan Nurtanio Award dan penghargaan sejenis lainnya akan merangsang serta memotivasi generasi muda untuk tekun sekalipun ada kendala dalam prosesnya.
“Jadi, kalau melakukan sesuatu dengan tekun, tidak ragu-ragu, pasti sampai sasaran yang mereka tuju. Penghargaan semacam ini akan memacu kepercayaan diri generasi bangsa dan tidak terhambat oleh kendala-kendala yang selalu akan ada. Kita hendaknya bisa menghargai setiap karya anak bangsa yang kreatif dan mau maju,” pungkasnya.
Poetra Nusantara Institute:
Saat ini, Prof Dr Harijono aktif sebagai salah seorang anggota Dewan Pakar di Lembaga riset dan konsultan Poetra Nusantara Institute. “Di Poetra Nusantara Institute Prof Harijono bersama para pakar lain bisa melanjutkan pengembangan keilmuan dan pengabdiannya kepada masyarakat,” kata Willy Lesmana Putra, Direktur Eksekutif Poetra Nusantara Institute kepada media usai berfoto bersama dengan Prof Harijono dan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.
“Sebagai lembaga riset dan konsultan, Poetra Nusantara turut berkomitmen melakukan riset-riset terapan serta pendampingan kepada pelaku usaha, petani, dan masyarakat luas. Termasuk bermitra dengan pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada publik. Sehingga hasil riset maupun pendampingan tersebut langsung dapat dirasakan manfaatnya bagi kehidupan masyarakat atau dapat diimplementasikan dalam pelayanan kepada publik,” pungkas Willy Lesmana Putra. (*/Red/PI)