PATRAINDONESIA.COM (Parungpanjang) – Program Bantuan sosial pemerintah BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) dalam bentuk sembako guna dapat meringankan kesulitan masyarakat. Di Desa Dago, Kecamatan Parung Panjang, Kab.Bogor dilaksanakan masih jauh dari target untuk mensejahterakan masyarakat.
Beberapa Awak media dalam Tugas Kontrososial, Sabtu (08/10/2022) menemukan ketidakwajaran.
Agen Sakinah yang menjadi pihak pegadaan barang, tampaknya tidak menggunakan timbangan yang normal. Misalnya untuk telor 1 kg, ternyata beratnya tidak genap 1 kg.
Pada saat awak media mewawancarai salah satu warga penerima Bantuan Pangan Non Tunai, ia menjelaskan kejanggalan yang dialaminya.
“Saya mendapatkan bantuan beras satu karung ukuran 10Kg, Jagung 2, Telur 1Kg, Jeruk 1Kg, Kentang 1Kg, Tempe Sepotong, Tahu ,” katanya.
Lebih jauh dia menuturkan, “Saat sampai di rumah, kebetulan saya punya timbangan. Ternyata jeruk 1/2 Kg, telur juga kurang dari 1 kg. Karena kalau telur 1Kg itu setahu saya ada 16-17 butir tapi ini cuman ada 14 butir. Begitu juga dengan kentang dan jeruk semuanya kurang dari 1kg” terangnya.
Komoditi yang tidak sesuai harga pasar berupa Beras 10kg Merek Beras SLYP Super tanpa ada kode kementan, Kentang 1 kg, Telur 1 kg isi 10 butir, Jagung 2 buah, Jeruk 1kg, Tempe Setengah potong dan tahu 1 buah. Jika di perincikan dengan harga
1. Beras 10 kg seharga Merek Beras SLYP SuperRp125.000,
2. Kentang Rp 15.000,
3. Telur 1Kg seharga Rp 27.000,
4. Buah Jeruk 1 kg seharga Rp 15.000,
5. Tempe 1/2 potong Rp 6.000,
6. Tahu 1 buah Rp 6.000
7. Jagung 2 buah Rp 6.000
Jadi jika diakumulasikan barang pokok yang diberikan Agen sebesar Rp 200.000,-
Di Pasar Parungpanjang, ketika awak media melakukan pengecekan harga, menemukan harga sebagai berikut :
1. Beras 10 kg seharga merek Beras SLYP Super Rp105.000 – 110.000
2. Kentang 1kg Rp 14.000
3. Telur 1kg Rp 22.000
4. Jeruk 1kg Rp 10.000
5. Tempe 1 papan Rp 5000
6. Tahu 1 buah Rp 5.000
7. Jagung 2 buah Rp 4.000
Jika diakumulasikan barang yang di salurkan kepada KPM bila membeli di luar dari E-Warung (yaitu di pasar biasa) hanya sebesar Rp 170.000,-
Saat dikonfirmasi kepada Agen Sakinah, Aji yang juga seorang staff Desa Dago melalui pesan WhatsApp tidak menjawab dan terkesan mengabaikan.
Sampai berita ini ditayangkan Kesra Desa Dago yang bernama Teguh belum dapat ditemui. Saat awak media mencoba konfirmasi melalui pesan WhatsApp hanya dibaca dan tidak dijawab.
Begitu pula TKSK Kecamatan Parungpanjang yang bernama Danu Bambang sampai berita ini ditayangkan tidak dapat di temui untuk konfirmasi terkait temuan di lapangan ini.(Marully/Red/PI)